Aceh Utara (PN) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19, dengan menerapkan skema kegiatan padat karya tunai (PKT) dengan memperkerjakan pemilik rumah untuk membangun rumahnya sendiri seperti pada kegiatan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur kerakyatan tetap menjadi program prioritas Kementerian PUPR.
“Selain infrastruktur yang besar, Kementerian PUPR juga mendapat tugas untuk membangun infrastruktur kerakyatan. Pembangunan infrastruktur kerakyatan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat seperti jembatan gantung, rumah subsidi, program BSPS, penanganan kawasan kumuh, air minum dan sanitasi,” Ujar Basuki.
Salah satunya adalah peningkatan kualitas rumah swadaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Perumahan melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera I dengan mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni (RLH). Pelaksanaan pembangunannya dikerjakan oleh pemilik rumah tersebut atau masyarakat desa setempat.
Di akhir penghujung tahun 2022 sebanyak 1.302 unit rumah tidak layak huni di Aceh Tamiang Provinsi Aceh telah selesai dikerjakan. Total alokasi anggaran sebesar 26,4 milyar. Anggaran tersebut dipergunakan untuk biaya material sebesar 17,5 juta dan upah tenaga kerja sebesar 2,5 juta. Beberapa kriteria masyarakat penerimah BSPS antara lain, WNI yang sudah berkeluarga, memiliki/ menguasai tanah dengan hak yang sah, menempati satu-satunya rumah tidak layak huni, belum pernah memperoleh program BSPS atau bantuan pemerintah program perumahan, memiliki penghasilan di bawah upah minimum provinsi (UMP).
Salah seorang warga penerima bantuan BSPS mengungkapkan ekspresi kebahagiaannya, “Saya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah khususnya Kementerian PUPR, harapan saya kiranya bantuan seperti ini tetap berlanjut, sehingga dapat di rasakan oleh warga kurang mampu lainnya yang tahun ini belum mendapatkannya”. Ujar Marzuki Ali, salah satu warga penerima bantuan BSPS Aceh Tamiang.
Di harapkan dengan terus berlanjutnya program Bantuan Stimulan Perumahan swadaya (BSPS) ini masyarakat yang kurang mampu dapat menempati rumah layak huni (RLH) sekaligus membantu perkekonomian dan perputaran uang di desa tersebut dengan skema padat karya tunai pasca pandemi covid-19.
Tim Komunikasi Publik, balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera I []