PELITANASIONAL | LHOKSUKON – Selasa (16/9/2025) seharusnya menjadi hari biasa bagi Khatijah Ishak (78), seorang nenek renta yang tinggal sendiri di Gampong Lhok Bintang Hu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Namun, pagi itu, rumah kayunya yang sederhana, satu-satunya tempat ia menumpuk kenangan puluhan tahun, habis dilalap api.
“Ketika saya pulang dari membeli ikan, rumah sudah habis… semua hilang,” kata Khatijah dengan suara bergetar, air mata menetes deras membasahi pipinya. “Tidak ada lagi tempat saya menatap pagi… tidak ada lagi yang tersisa dari hidup saya.”
Api membakar rumah kayu itu dengan cepat. Warga yang bergegas menolong hanya bisa menatap putus asa. Segala perabot, pakaian, dan benda-benda yang selama ini menjadi saksi perjalanan hidupnya, kini tinggal abu dan kepulan asap hitam yang mengepul ke langit pagi.
Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Agus Halamoan Lubis, menjelaskan rumah kosong saat kebakaran terjadi, dan dugaan sementara berasal dari korsleting listrik. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp50 juta. Namun, bagi Khatijah, nilainya jauh lebih dari uang.
“Rumah itu satu-satunya peninggalan suami saya… semua kenangan hilang begitu saja. Saya merasa seperti kehilangan seluruh hidup saya,” lirihnya sambil menundukkan kepala, tubuh renta gemetar menahan dingin dan kesedihan.
Kini, nenek Khatijah menumpang di rumah tetangga, menatap reruntuhan yang dulu dipenuhi tawa dan cerita, hanya ditemani deru angin dan kesunyian. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah, dermawan, atau siapa pun yang memiliki hati, untuk membantunya bangkit dari kehancuran ini.