PELITANASIONAL| BENER MERIAH – Dinas Sosial Kabupaten Bener Meriah memastikan tiga warga setempat dicoret dari daftar penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Penghapusan itu dilakukan lantaran mereka terindikasi terlibat praktik judi online (judol).
Kepala Dinas Sosial Bener Meriah, Hasyimi, mengungkapkan pihaknya menerima laporan langsung dari warga yang mengaku kehilangan status sebagai penerima PKH. Setelah dilakukan pengecekan, hasilnya menunjukkan identitas mereka tercatat dalam daftar penerima yang terindikasi judi online.
“Sejauh ini ada tiga orang yang melapor ke kita. Setelah kita cek melalui aplikasi, jelas tertulis alasan penghapusan karena indikasi judi online,” kata Hasyimi, Rabu (17/9/2025).
Menurut Hasyimi, penghapusan ini bukan keputusan daerah, melainkan tindak lanjut dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Terindikasinya ketiga warga tersebut diketahui dari hasil analisis transaksi keuangan yang mencurigakan, sehingga sistem otomatis Kemensos langsung mencoret nama mereka dari daftar penerima PKH.
“Kalau ada anggota keluarga dalam Kartu Keluarga yang terdeteksi terlibat judi online, maka seluruh keluarga akan otomatis dihapus dari penerima bantuan,” tegasnya.
Hasyimi menjelaskan, penerima PKH ditentukan berdasarkan kategori kesejahteraan masyarakat yang dikelompokkan dalam 10 desil.
Desil 1-2: kategori masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah (miskin ekstrem).
Desil 3-4: masyarakat rentan miskin yang masih mendapatkan perhatian khusus.
Desil 5: kelompok dengan kondisi lebih baik, namun tetap berpeluang menerima bansos terbatas jika kuota memungkinkan.
Desil 6-10: kelompok dengan tingkat kesejahteraan tinggi sehingga tidak termasuk prioritas penerima bansos reguler.
“Penerima PKH itu diprioritaskan dari desil 1 sampai 4, sedangkan desil 1 sampai 5 bisa menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” jelasnya.
Dinsos Bener Meriah mengimbau masyarakat untuk menggunakan bantuan sosial sesuai peruntukannya serta menjauhi praktik judi online, agar tidak kehilangan hak sebagai penerima manfaat.