PELITANASIONAL | BENER MERIAH – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunung Api Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
Peningkatan status ini dipicu oleh aktivitas kegempaan yang menunjukkan tren signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Data pos pengamatan mencatat, gempa vulkanik dalam meningkat hingga 44 kali dengan amplitudo 10–45 mm, waktu S-P 1–4 detik, serta durasi 10–25 detik. Selain itu, terjadi pula gempa tektonik lokal sebanyak 15 kali dengan amplitudo 25–45 mm, S-P 4–9 detik, dan durasi 19–48 detik.Sementara gempa tektonik jauh tercatat 17 kali dengan amplitudo 40–55 mm dan durasi 35–86 detik.
“Berdasarkan hasil pemantauan, kami merekomendasikan masyarakat maupun pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Burni Telong. Hindari pula area fumarola dan solfatara, terutama saat cuaca mendung atau hujan, karena potensi konsentrasi gas berbahaya,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Burni Telong, Ihsan Nopa Abadi, Selasa (23/9/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah, Safriadi, meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik menghadapi perubahan status ini.
“Kami mengimbau warga agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari instansi berwenang. Peningkatan status gunung api merupakan langkah kewaspadaan dini untuk keselamatan bersama,” tegasnya.
Gunung Burni Telong yang memiliki ketinggian 2.624 mdpl ini termasuk gunung api aktif di Aceh. Peningkatan status menjadi Level II berarti aktivitas vulkanik menunjukkan gejala tidak normal, namun belum mengarah pada erupsi.