Nisam, Aceh Utara – Di Gampong Alue, Kecamatan Nisam, Bapak M. Ali, mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tinggal bersama anak dan keluarganya di rumah panggung sederhana dengan atap rumbia yang sudah mulai rapuh. Tangan beliau yang cacat menjadi saksi bisu perjuangan masa lalu, sementara kehidupan sehari-hari menuntut ketabahan luar biasa.
“Kalau saja Gubernur berkenan datang menjenguk, hati saya pasti lega,” ujar Bapak M. Ali, suaranya bergetar namun mata tetap menatap jauh ke jalan. Dinding rumah yang rapuh, lantai papan yang tidak rata, dan atap rumbia yang bocor ketika hujan menambah berat hidupnya, namun semangatnya tetap teguh.
Tetangga sering datang membantu, tapi keterbatasan membuat Bapak M. Ali dan keluarganya harus bertahan dengan seadanya. “Kami peduli, tapi tetap saja sulit memenuhi kebutuhan beliau dan keluarganya,” ungkap seorang tetangga.
Meski hidup dalam kesederhanaan, Bapak M. Ali tetap menyambut tamu dengan senyuman. Ia berharap belas kasih Gubernur Aceh dapat sedikit meringankan beban keluarga dan memperbaiki kondisi rumahnya. Rumah panggung ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol ketabahan seorang mantan pejuang yang terus berjuang menghadapi kerasnya kehidupan sehari-hari.