PELITANASIONAL | TAKENGON – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Tengah berhasil membekuk tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap meresahkan masyarakat. Ketiga tersangka diketahui merupakan warga Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Mereka adalah MS (29), MH (21), dan SR (19). Penangkapan dilakukan berkat kerjasama antara Satreskrim Polres Aceh Tengah dan Polres Aceh Tenggara di wilayah perbatasan Kabupaten Gayo Lues–Aceh Tenggara pada Agustus lalu.
“Dari tangan para pelaku, kami mengamankan tujuh unit sepeda motor hasil curian serta satu obeng yang digunakan untuk merusak kunci kontak kendaraan,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah, IPTU Deno Wahyudi, Rabu (17/9/2025).
Menurut Deno, modus yang digunakan para tersangka terbilang klasik. Mereka beraksi pada malam hari dengan merusak kunci stang lalu membobol kontak motor menggunakan obeng. Setiap pelaku memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksinya.
Sejumlah laporan polisi berhasil diungkap dari jaringan ini, di antaranya: 13 Juli 2025: satu unit sepeda motor BL 3651 KAL milik RM (46) raib di Dusun Lelabu, Desa Mendale. 3 Agustus 2025: motor BL 6674 GU milik AL (42), warga Rusip Antara, hilang di Jalan Takengon–Bintang, Desa Mendale dan 18 Agustus 2025: motor BL 4355 ZBF milik MF (20), warga Bener Meriah, dicuri di Dusun Lelabu.
Selain tiga unit sesuai laporan, polisi juga menyita empat sepeda motor lainnya tanpa nomor polisi, yakni Honda Vario, Supra 125, Honda CRF, dan Honda Beat. Beberapa nomor mesin dan rangka kendaraan sudah digosok untuk menghapus identitas aslinya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 Ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
Kasat Reskrim menegaskan pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. “Kami sudah mengantongi nama-nama lain yang terlibat dan saat ini masih dalam pengejaran. Tidak ada ruang bagi para pelaku kejahatan. Proses hukum akan ditegakkan,” tegas IPTU Deno.