Aceh Utara, (PN) – Dinas Kesehatan Aceh Utara meluncurkan program pencegahan anemia yang menyasar remaja putri di seluruh wilayah Aceh Utara. Langkah ini diambil sebagai respons atas tingginya angka kejadian anemia pada remaja, yang dinilai dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MKM, Kamis (11/7/2024) mengungkapkan bahwa anemia, khususnya akibat kekurangan zat besi, merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius.
“Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia, terutama karena faktor menstruasi dan pola makan yang kurang seimbang. Oleh karena itu, kami berfokus pada pencegahan dengan menyediakan tablet tambah darah (TTD) serta memberikan edukasi tentang gizi seimbang,” jelas Amir.
Program ini mencakup pemberian tablet tambah darah secara rutin kepada remaja putri yang berusia 12 hingga 18 tahun, serta kampanye kesehatan di sekolah-sekolah. Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng berbagai pihak, termasuk guru dan orang tua, untuk memastikan remaja putri memahami pentingnya menjaga asupan gizi yang kaya zat besi.
Kegiatan sosialisasi dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan langsung di sekolah-sekolah, media sosial, dan pembagian brosur. Tidak hanya itu, petugas kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi dini tanda-tanda anemia pada remaja.
Menurut data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Aceh Utara, pada tahun 2024 sampai bulan Juli sebanyak 328 mengalami anemia. Angka ini masih tergolong tinggi dan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam upaya menurunkan prevalensi anemia.
“Dengan kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan, sekolah, dan masyarakat, kami optimis angka anemia di kalangan remaja putri dapat ditekan. Kami juga mengajak seluruh orang tua untuk lebih memperhatikan pola makan anak-anak mereka, memastikan bahwa asupan gizi harian mereka mencukupi,” tambah Amir.
Anemia pada remaja dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk menurunkan konsentrasi belajar, menyebabkan kelelahan, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
” Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Aceh Utara menargetkan penurunan angka anemia secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan melalui program yang berkelanjutan dan terkoordinasi, ” Imbuh Amir. [ADV]