PELITANASIONAL | JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan fungsi Waduk Kedungombo di Jawa Tengah sebagai salah satu infrastruktur sumber daya air strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Waduk yang memiliki kapasitas air 472,39 juta meter kubik itu menjadi sumber utama irigasi bagi 64.365 hektare lahan pertanian, meliputi Daerah Irigasi (DI) Sidorejo, DI Sidorejo Kiri/Lanang, DI Sedadi, DI Klambu Kiri, DI Klambu Kanan, DI Klambu Wilalung, serta dukungan pompanisasi untuk suplai tambahan air irigasi.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya ketersediaan air yang memadai untuk menjamin keberlanjutan produksi pangan nasional.
“Waduk Kedungombo merupakan bagian integral dari sistem irigasi yang memastikan pasokan air tersalurkan secara efisien hingga ke lahan pertanian. Air yang dikelola dengan baik akan meningkatkan indeks pertanaman sehingga petani dapat panen lebih dari sekali dalam setahun,” ujar Dody.
Untuk musim tanam pertama yang dimulai September 2025, stok air dipastikan mencukupi. Pengelolaan Waduk Kedungombo dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air bersama BBWS Pemali Juana, pemerintah daerah, TNI/Polri, serta kelompok petani seperti IP3A dan GP3A. Fokus pengelolaan meliputi efisiensi pemakaian air, pola pengairan bergilir, hingga pengendalian kebocoran saluran irigasi.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Tengah.
