Tanah Luas, Aceh Utara — Banjir besar kembali melumpuhkan wilayah Kecamatan Tanah Luas pada Rabu (26/11/2025). Hingga menjelang sore hari, hujan belum juga berhenti. Debit air terus meningkat, membuat ribuan warga terisolasi dan seluruh akses menuju pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Utara di Landeng terputus total.
Banjir meluas setelah Kreung Keureutoe kembali meluap, membawa arus besar ke wilayah hilir, termasuk Tanah Luas.
Ribuan Warga Terjebak, Internet dan Listrik Padam
Pantauan wartawan menunjukkan hampir seluruh gampong di Kecamatan Tanah Luas terdampak. Jalan utama di jalur Simpang Rangkaya – Ujong Baroh terendam hingga setinggi dada orang dewasa, membuat kendaraan mustahil melintas.
Warga dari Bayi, Ujong Baro, Meunasah Tereng, Matang Baloy, dan sejumlah desa lain tidak dapat pulang. Seorang pedagang ikan di Kedai Blang Jreun terpaksa bermalam di tempat kerabat karena seluruh jalur ke rumahnya terputus banjir.
Kondisi sama terjadi di Rayeuk Kuta, Blang Bidok, Punti PA, Teugoh PA, Rawa, Supeng, Rayeuk Naleung, Matang Ben, Cubrek, Pulo Blang, Hueng, Pulo U, Paya Berandang, Jumpa, Pante, Seurbajaman Baroh, Tgk Di Bale, Tanjong Mesjid, dan puluhan gampong lainnya.
Di banyak titik, arus deras, lumpur, dan sampah menutupi badan jalan. Jaringan internet semakin lemah sejak siang dan di beberapa lokasi hilang total. Aliran listrik juga padam sejak siang dan belum menyala hingga malam.
Akses Menuju Landeng Lumpuh
Di jalur utama Simpang A1 Rangkaya – Matang Ben, genangan air sangat tebal. Pada titik Matang Ben – Gampong Hueng, arus banjir membawa lumpur dari hulu dan menghantam badan jalan. Akibatnya, jalur menuju pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Utara di Landeng lumpuh sepenuhnya.
Banjir juga membesar di sekitar Kantor BPBD Kabupaten Aceh Utara di ruas Medan–Banda Aceh, meluas hingga Paya Berandang. Jalur ini hanya bisa dilintasi kendaraan besar. Beberapa titik tidak dapat dilalui sama sekali, padahal merupakan rute evakuasi utama.
Matang Cubrek Terisolasi Parah
Situasi kritis dialami warga Gampong Matang Cubrek. Banyak warga yang keluar kampung sejak pagi kini tidak bisa kembali. Motor-motor terendam dan tidak dapat dikeluarkan karena ketinggian air.
“Air cepat sekali naiknya. Baru beberapa jam sudah setinggi paha. Jalan tak bisa dilewati, motor kami tenggelam setengah,” ujar seorang warga.
Warga Kehabisan Stok dan Butuh Evakuasi
Warga di banyak titik mulai kehabisan stok makanan dan air bersih. Seluruh akses jalan terputus, listrik padam, internet lumpuh, dan komunikasi darurat terhambat.
Belum ada data resmi jumlah pengungsi, namun laporan di lapangan menunjukkan:
ratusan rumah terendam, Ratusan motor mogok, fasilitas umum lumpuh, ribuan warga sangat membutuhkan evakuasi segera.
Warga Mendesak Pemerintah Bertindak Cepat
Warga berharap pemerintah daerah segera menurunkan perahu karet, membuka jalur evakuasi, menyalurkan bantuan pangan dan obat-obatan, serta memperkuat koordinasi penanganan banjir yang setiap tahun mengancam wilayah Tanah Luas.
Banjir kali ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan yang lebih serius di daerah rawan bencana Aceh Utar






