ACEH | PELITA NASIONAL— Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga memicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) eceran di kedai-kedai. Kondisi ini menambah beban penderitaan warga yang masih berjuang bangkit pasca bencana.
Sejumlah warga mengeluhkan harga BBM eceran yang melonjak tajam. Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial WhatsApp, kurang lebih setengah liter BBM dijual dengan harga Rp10.000. Unggahan tersebut diposting oleh seorang warga pada Sabtu (13/12/2025) dan langsung menuai reaksi masyarakat.
“Bukan hanya musibah banjir yang kami rasakan, minyak motor juga ikut jadi musibah,” ujar salah seorang warga dengan nada keluh kesah.
Kenaikan harga BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakat kecil, khususnya petani, nelayan, dan pekerja harian yang mengandalkan sepeda motor sebagai sarana utama untuk beraktivitas. Di tengah kondisi jalan yang rusak akibat banjir serta ekonomi yang belum pulih, mahalnya BBM semakin membatasi mobilitas warga.
Warga berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait segera turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan, menertibkan penjualan BBM eceran, serta memastikan ketersediaan BBM dengan harga yang wajar. Mereka juga meminta adanya tindakan tegas terhadap oknum pedagang yang diduga memanfaatkan situasi bencana untuk meraup keuntungan berlebihan.
Pasca bencana, masyarakat menilai perhatian pemerintah tidak hanya dibutuhkan pada penyaluran bantuan pangan dan logistik, tetapi juga pada stabilitas harga kebutuhan penting, termasuk BBM, agar roda kehidupan warga dapat kembali berjalan normal.






