Aceh Utara (PN) – Dinas Kesehatan Aceh Utara menegaskan bahwa peningkatan kualitas kesehatan remaja, khususnya remaja putri, menjadi faktor kunci dalam upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Stunting, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang jauh lebih pendek dibandingkan standar usianya, sering kali disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MKM, Selasa (2/7/2024) menyatakan bahwa perhatian khusus terhadap kesehatan remaja putri sangat penting, mengingat mereka adalah calon ibu yang akan berperan besar dalam menentukan kesehatan generasi berikutnya.
“Remaja putri yang sehat, dengan asupan gizi yang baik dan bebas dari anemia, lebih cenderung melahirkan bayi yang sehat dan terhindar dari risiko stunting,” ungkap Amir
Dinas Kesehatan Aceh Utara kini semakin intensif dalam menjalankan program-program yang berfokus pada peningkatan gizi dan kesehatan remaja putri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) secara rutin untuk mencegah anemia, yang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya stunting pada anak.
“Anemia pada remaja putri bukan hanya mempengaruhi kesehatan mereka saat ini, tetapi juga berpotensi berdampak pada kesehatan anak-anak mereka di masa depan. Oleh karena itu, kami berfokus pada pencegahan anemia dan peningkatan gizi sejak usia remaja,” jelas Amir.
Selain itu, edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang juga terus digalakkan, baik melalui program di sekolah-sekolah maupun kampanye kesehatan di masyarakat. Remaja putri diajarkan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, protein, dan vitamin untuk menunjang kesehatan mereka. Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan guru dan orang tua untuk memastikan bahwa informasi ini dapat diterapkan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya meningkatkan kualitas kesehatan remaja juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu dengan status gizi buruk atau anemia lebih rentan mengalami stunting.
“Kualitas remaja kita hari ini menentukan kualitas generasi masa depan. Jika kita ingin menurunkan angka stunting, kita harus mulai dari remaja putri kita,” tegas Amir.
Dinas Kesehatan Aceh Utara berkomitmen untuk terus memantau dan meningkatkan program kesehatan bagi remaja putri, termasuk melalui layanan skrining kesehatan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen yang diperlukan. Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang sehat dan mampu melahirkan anak-anak yang terbebas dari risiko stunting.
“Kami mengajak semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung upaya ini. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat membangun generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting,” tutup Amir. [ADV]