PELITANASIONAL.COM — JAKARTA- Pemerintah memastikan bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman, bahkan mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah. Gudang Perum Bulog tercatat menyimpan cadangan beras sebesar 4,2 juta ton, memberikan jaminan ketersediaan pangan bagi 286 juta rakyat Indonesia.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga di tengah dinamika pasar, pemerintah juga mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat. Langkah ini diambil sebagai bentuk intervensi langsung agar rakyat tetap dapat membeli beras dengan harga terjangkau, terutama di wilayah-wilayah rawan inflasi pangan.
“Ketersediaan beras kita sangat mencukupi, dan pemerintah berkomitmen penuh untuk menjamin distribusinya merata dan adil. Jangan ada yang bermain-main dengan pangan rakyat,” tegas seorang pejabat Kementerian Perdagangan, Jumat (18/7).
Di sisi lain, pemerintah meningkatkan pengawasan pasar secara ketat. Temuan terkait manipulasi mutu dan harga beras di sejumlah daerah telah ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan bersama aparat penegak hukum. Pelaku-pelaku curang yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini dipastikan akan dikenai sanksi tegas.
“Tidak ada ruang bagi spekulan atau oknum nakal yang merugikan rakyat. Kami akan kejar dan proses hukum setiap pelanggaran,” ujar perwakilan Satgas Pangan.
Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan keadilan pangan nasional. “Bersama, kita jaga kepercayaan rakyat. Ketahanan pangan bukan hanya soal pasokan, tapi juga soal keadilan dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Dengan koordinasi lintas kementerian dan dukungan masyarakat, Indonesia menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan pangan global dengan langkah tegas dan data yang kuat.