Pemerintah Gaspol Proyek Strategis Swasembada Pangan, Energi, dan Air

- Penulis

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan

i

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan

PELITANASIONAL | JAKARTA – Pemerintah resmi menyiapkan program pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air sebagai bagian dari strategi menuju kedaulatan nasional di tiga sektor vital tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, landasan hukum program ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 19 Tahun 2025.

“Ada dua aturan, yakni Inpres dan Kepres, yang mengatur percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air,” ujar Zulkifli dalam rapat kerja perdana lintas kementerian, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, Inpres tersebut menjadi arahan langsung Presiden agar langkah menuju kedaulatan pangan, energi, dan air bisa dipercepat secara terkoordinasi. Sejumlah lokasi telah masuk dalam opsi kawasan prioritas, di antaranya Wanam di Merauke (Papua Selatan), Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

“Kita diminta melakukan koordinasi agar tidak berjalan parsial per kementerian. Semua dirumuskan bersama untuk melahirkan kebijakan yang juga terkait dengan alokasi anggaran 2026,” jelasnya.

Zulkifli menambahkan, melalui Kepres, dirinya ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional. Tim ini membawahi 27 kementerian dan lembaga untuk merumuskan kebijakan sekaligus menyiapkan proyek strategis nasional.

“Tugas awal tim ini adalah mengoordinasikan kebijakan agar bisa ditetapkan kawasan prioritas, termasuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Kita ingin cepat, mandiri, tetapi juga harus sesuai aturan,” tegasnya.

Terkait pendanaan, pemerintah telah menyiapkan anggaran awal sekitar Rp8 triliun. Dana tersebut akan difokuskan untuk pembangunan dan pencetakan sawah di kawasan prioritas yang berada di bawah kewenangan Kementerian Pertanian.

“Anggaran Rp8 triliun itu khusus untuk cetak sawah. Belum termasuk kebutuhan lainnya di sektor energi maupun infrastruktur air,” kata Zulkifli.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tanggul Sungai di Lhoksukon Jebol, Warga Gampong Kreung Lt Panik Dihantui Banjir
Presiden Prabowo Kumpulkan Para Menteri di Hambalang, Bahas Penertiban Hutan dan Tambang Ilegal
250 Ton Beras Ilegal Masuk Sabang, Menteri Amran: “Ini Sudah Direncanakan!”
Banjir Aceh Utara: Ribuan Warga Terendam, Pemerintah Turun Tangan Salurkan Bantuan
Banjir dan Genangan air Mengintai, Bupati H. Ismail Ajalil Keluarkan Peringatan Darurat
Aceh Utara Memeriahkan Hari Guru Nasional ke-80 dengan Doa, Lomba, Diskusi Panel, dan Insentif Guru Dayah
Benny Kabur Harman Tersentil MoU Helsinki, T. Akhalid Langsung Bantah di Rapat Baleg DPR RI
Aceh Utara Gelar Silaturrahmi, Diskusi Panel, dan Seminar Kurikulum Berbasis Cinta bagi Guru PAI
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 23:59 WIB

Presiden Prabowo Kumpulkan Para Menteri di Hambalang, Bahas Penertiban Hutan dan Tambang Ilegal

Minggu, 23 November 2025 - 23:34 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk Sabang, Menteri Amran: “Ini Sudah Direncanakan!”

Minggu, 23 November 2025 - 19:30 WIB

Banjir Aceh Utara: Ribuan Warga Terendam, Pemerintah Turun Tangan Salurkan Bantuan

Sabtu, 22 November 2025 - 12:51 WIB

Banjir dan Genangan air Mengintai, Bupati H. Ismail Ajalil Keluarkan Peringatan Darurat

Jumat, 21 November 2025 - 18:02 WIB

Aceh Utara Memeriahkan Hari Guru Nasional ke-80 dengan Doa, Lomba, Diskusi Panel, dan Insentif Guru Dayah

Berita Terbaru