ACEH UTARA | PELITA NASIONAL – Harga gabah di Aceh Utara sempat turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram. Kondisi ini membuat banyak petani di sejumlah gampong khawatir, terutama menjelang puncak panen raya. Penetapan HPP sendiri mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025.
Melihat situasi tersebut, Kodim 0103/Aceh Utara di bawah komando Letkol Arh Jamal Dani langsung bergerak cepat. Tim Babinsa diterjunkan untuk memantau harga gabah di lapangan. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga gabah demi ketahanan pangan nasional.
Pengawasan Gabah di Lapangan
Dandim Letkol Jamal Dani menegaskan bahwa pengawasan ini bukan sekadar formalitas. “Kami ingin memastikan petani terlindungi, harga gabah sehat, dan ketahanan pangan nasional terjaga,” ujarnya.
Selain Kodim, pengawasan juga melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan Perum Bulog. Sinergi lintas sektor ini dilakukan agar harga gabah tidak jatuh di bawah HPP serta menjaga keseimbangan antara harga, stok, dan kesejahteraan petani.
Penyebab Penurunan Harga Gabah
Penurunan harga gabah di beberapa kecamatan disebabkan oleh beberapa faktor. Curah hujan tinggi membuat kadar air gabah meningkat sehingga kualitas menurun. Sebagian petani juga terpaksa memanen lebih awal karena serangan hama. Selain itu, penyerapan gabah oleh Bulog belum optimal, dan terdapat dugaan pembelian di bawah HPP oleh pengepul lokal.
Kelebihan pasokan di wilayah tertentu turut memperburuk situasi. Akibatnya, gabah dengan kualitas rendah sulit terserap dengan harga yang layak.
Upaya Petani dan Pemerintah Daerah
Untuk menjaga mutu hasil panen, petani kini berupaya menurunkan kadar air hingga maksimal 25 persen dengan cara penjemuran optimal. Di beberapa lokasi, mereka juga memanfaatkan pengering mekanis dan penyimpanan tertutup agar gabah tetap kering.
Sementara itu, Babinsa memantau aktivitas jual beli di setiap gampong agar tidak terjadi permainan harga di tingkat pengepul.
Dinas Pertanian memberikan bimbingan teknis terkait penanganan pascapanen, sementara Dinas Perdagangan melakukan pengawasan harga di pasar. Bulog pun meningkatkan serapan gabah untuk memperkuat cadangan beras nasional.
Pentingnya Kestabilan Harga Gabah
Kestabilan harga gabah sangat penting bagi petani dan ekonomi daerah. Dengan harga yang wajar, petani bisa menutupi biaya produksi, menjaga daya beli keluarga, serta ikut memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pihak yang terbukti membeli gabah di bawah HPP dapat dikenai sanksi administratif, denda, bahkan pidana sesuai Permendag No. 24 Tahun 2020 dan UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Dengan pengawasan yang ketat dan kerja sama lintas sektor, petani Aceh Utara kini mulai merasa lega. Harga gabah kembali stabil, dan semangat menanam di musim berikutnya pun tumbuh kembali.






