PELITANASIONAL | ACEH UTARA – Bupati Aceh Utara beserta jajarannya exsodus ke luar daerah pasca banjir dahsyat 26 November 2025 bulan lalu hingga kini belum kembali berkantor di daerahnya.
Kebijakan bupati setempat, Ismail A jalil yang akrab disapa Ayahwa exsodus berkantor di wilayah Pemerintah Kota Lhokseumawe membuat ratusan ribu rakyat di bumi pase merasa kecewa. Seharus beliau selalu bersama rakyatnya guna memerintahkan kabinetnya untuk mengatasi berbagai keluhan yang di alami oleh sejumlah pengungsi korban bencana alam.
Apalagi Aceh Utara termasuk daerah terparah banjir bandang yang ikut menyapu ribuan rumah penduduk dan ratusan jiwa nyawa hilang ditelan banjir dahsyat, belum lagi harta benda lainnya. Bahkan sebagian besar penduduk dalam wilayah Aceh Utara tidak lagi memiliki harta dan benda apapun.
Jesteru itu, wajar ratusan ribu rakyatnya merasa berat kecewa ketika Bupati beserta kabinetnya exsodus berkantor di daerah Pemko Lhokseumawe pasca bencana alam bulan lalu sehingga akan mempengaruhi proses tanggap darurat percepatan pembangunan pasca bencana alam di daerahnya.
Tak hanya itu, berbagai informasi kepentingan publik pun sangat tertutup selama Pemkab Aceh Utara exsodus ke luar daerah sehingga para kuli tinta yang bertugas di Aceh Utara mengeluh dalam memperoleh informasi kepentingan publik dari pejabat setempat, seperti bantuan untuk korban banjir, sarana pendidikan yang rusak serta sarana umum lainnya.
Para wartawan saat melalukan konfirmasi via Whatsapp pada dinas terkait tentang bantuan barang untuk pengungsi korban bajir selalu enggan memberi informasi yang dibutuhkan insan pers. Begitu juga saat dikonfirmasi tentang kepentingan dunia pendidikan juga dinas terkait selalu mengabaikan pengajuan informasi dari wartawan.
Kebijakan Bupati dinilai tidak sesuai komitmen pada saat kompanye politik tahun lalu, beliau jika terpilih lebih mengutamakan kepentingan rakyat dari pada pribadi. Ternyata hari ini beliau tega meninggalkan rakyat disaat kondisi kian memperhatinkan akibat menimpa bencana dahsyat.
Hendaknya Ayahwa perlu bercontoh pada bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Falraky, beliau selalu mendekati rakyatnya kesejumlah titik pengungsian korban bencana mulai dari kawasan pesisir hingga ke penggunungan. Ini amat beda dengan bupati Aceh Utara malahan ikut exsodus.
Kesannya, dari sejumlah bupati di bumi aceh hanya bupati aceh utara yang beda mengambil keputusan. Sedangkan bupati lainya tetap selalu bersama rakyat ikut senasib seperti yang dialami oleh rakyatnya akibat dampak bencana alam bulan lalu.
Laporan : M. Daud






