Antisipasi Masuk Etnis Rohingya, Sat Pol Airud Tingkatkan Patroli Perairan

- Penulis

Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LHOKSEUMAWE, (PN) – Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Pol Airud) Polres Lhokseumawe Polda Aceh memperketat patroli di perairan laut guna mencegah masuknya etnis Rohingya ke wilayah Indonesia, khususnya di wilayah hukum Sat Pol Airud Lhokseumawe. Langkah ini diambil menyusul peningkatan jumlah kapal pengungsi yang terlihat di perairan regional dan dikhawatirkan memasuki wilayah Indonesia. Patroli intensif ini berlangsung pada Kamis (03/10/2024) siang.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K, melalui Kasat Pol Airud Ipda Edu Siagian, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa pihaknya memfokuskan patroli di area rawan yang sering dilalui kapal pengungsi dan kapal ilegal. “Kami bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan perairan kita aman dan terlindungi dari potensi masuknya pengungsi ilegal,” ujar Edu Siagian.

Kegiatan patroli mencakup pemeriksaan kapal yang melintas dan penyisiran area perairan menggunakan kapal patroli C3-002 milik Sat Pol Airud. Petugas juga dilengkapi dengan peralatan modern untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Selain itu, Sat Pol Airud menjalin komunikasi dengan nelayan setempat agar mereka segera melaporkan setiap temuan yang mencurigakan kepada Panglima Laut atau pihak berwenang.

“Keterlibatan masyarakat, khususnya nelayan, sangat penting dalam menjaga keamanan perairan kita,” tambahnya. Dalam patroli tersebut, anggota Sat Pol Airud juga melakukan wawancara dan pemeriksaan terhadap kapal nelayan di tengah laut untuk mendapatkan informasi terkait potensi keberadaan kapal pengungsi Rohingya.

Pada patroli kali ini, sekitar 5 kapal nelayan ditemukan di perairan sejauh 16 hingga 20 mil dari pantai. Para nelayan yang rata-rata sudah berada di laut selama 7 hari mengonfirmasi bahwa mereka belum menemukan kapal pengungsi atau kapal ilegal selama perjalanan mereka. Pemeriksaan kapal berlangsung lancar, dan tidak ditemukan indikasi adanya aktivitas ilegal.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan potensi krisis kemanusiaan dapat diantisipasi dan ditangani dengan baik. Pemerintah juga menegaskan pentingnya menjaga integritas wilayah, sambil tetap memperhatikan aspek kemanusiaan bagi para pengungsi yang mungkin memerlukan bantuan.[]

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prajurit TNI Dirikan Tenda Darurat BNPB untuk Korban Banjir di Gampong Kreung Lingka, Langkahan
Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!
ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar
Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka
Video TikTok Ungkap Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk, Padang
Muspika Paya Bakong Tegaskan Bendungan Keureuto Aman, PT Brantas Abipraya Pastikan Longsor Tak Ganggu Struktur Bendungan
Mengapa Jembatan Darurat Teupin Redeup, Bireun – Lhokseumawe Lambat Selesai
Korban Banjir Aceh Tamiang Butuh Papan dan Perlengkapan Sekolah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 19:59 WIB

Prajurit TNI Dirikan Tenda Darurat BNPB untuk Korban Banjir di Gampong Kreung Lingka, Langkahan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:55 WIB

Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:55 WIB

ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:36 WIB

Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka

Senin, 15 Desember 2025 - 01:33 WIB

Video TikTok Ungkap Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk, Padang

Berita Terbaru