BNN Gagalkan Penyelundupan 114 Kg Ganja Dari Aceh di Pelabuhan  Merak

- Penulis

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta (PN)– Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 114,23 kg ganja di Pelabuhan Merak, Banten. Selain itu, mereka bekerjasama dengan TNI menangkap 2 orang penyelundup sabu seberat 9,8 kg di perbatasan Malaysia – Indonesia di Kalimantan Barat.

Terkait penyelundupan 114,23 kg ganja di Pelabuhan Merak, BNN Provinsi Banten, bersama dengan ASDP dan Petugas Bea Cukai Pelabuhan Merak, menangkap truk yang mencurigakan. Dari penggeledahan, ditemukan 4 paket karung berisi narkotika jenis ganja dengan berat total 114.230 gram yang dikirim dari Aceh.

“Ini datang dari Sumatera, bagian Utara. Ini adalah keberhasilan pengungkapan atau keberhasilan operasi yang dilakukan oleh BNN RI, khususnya BNN Provinsi Banten. Sebagai penjaga pintu masuk ke Pulau Jawa,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom di kantor BNN, Jakarta Timur, pada Jumat (4/10/2024).

“Dan ini kita akan lakukan terus, menjaga setiap pintu masuk, baik dari luar negeri maupun antar pulau,” ucapnya.

Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol I Wayan Sugiri menyebut bahwa paket berisi barang itu akan dikirim ke gudang atau lapak rongsok di daerah Bogor, Jawa Barat. Menurut pengakuan sopir truk, paket tersebut adalah milik seseorang berinisial A, yaitu salah satu konsumen jasa ekspedisi tempat Ia bekerja.

“Tim BNN Provinsi Banten selanjutnya melakukan controlled delivery dan berhasil melakukan penangkapan terhadap TM bersama dengan SC dan S, yang saat itu tengah mengambil paket sebanyak 4 (empat) karung yang berisikan narkotika jenis ganja tersebut,” jelas Wayan.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 (2) Jo Pasal 111 (2) Jo Pasal 132 (1) sub Pasal 112 (2) Jo Pasal 132 (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.

Tangkap DPO Penyelundupan 9,8 Kg Sabu

BNN bersama dengan TNI menggagalkan penyelundupan sabu 9,8 kg asal Malaysia di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. 2 orang pria berinisial A dan RR ditangkap setelah sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Awalnya, TNI di perbatasan Malaysia-Indonesia, tepatnya di Desa Sungai Tekam Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) menggagalkan penyelundupan sabu pada Selasa (13/8). Satu unit kendaraan berhasil disita, namun pemilik sabu berhasil kabur.

“Seperti, yang ada di hadapan rekan-rekan sekalian, ini adalah keberhasilan anggota kami yang melaksanakan tugas di perbatasan,” kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan kepada awak media di kantor BNN, Jakarta Timur, pada Jumat (4/10/2024).

“Dengan barang bukti berupa sabu seberat 9,83 kg. Kami, Serahkan kepada BNN. Dan setelah itu dikembangkan oleh BNN. Didapatkan DPO dua orang yang berhasil ditangkap untuk ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum,” tambahnya.

Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol I Wayan Sugiri menjelaskan kronologi penangkapan tersangka. Mulanya Polsek Sekayam, Kalimantan Barat, mendapatkan informasi tentang keberadaan 2 orang DPO BNN berinisial A dan RR pada Selasa (24/9)

“Di hari yang sama Polsek Sekayam segera menuju lokasi sasaran yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau. Dan pada pukul 20.00 WIB, DPO berinisial A berhasil diamankan di kediamannya yang berada di Dusun Sungai Sadong, Desa Pengadang, Kecamatann Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat,” terang Wayan.

“Selang satu jam kemudian, Tim BNN bersama Polsek Sekayam berhasil mengamankan DPO berinisial RR di kediamannya yang berada di Dusun Kenaman, Desa Kenaman, Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Keduanya selanjutnya di bawa ke BNN untuk dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 (2) Jo Pasal 111 (2) Jo Pasal 132 (1) sub Pasal 112 (2) Jo Pasal 132 (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.

Sumber : Detik.com

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kapolres Aceh Utara Serahkan Bantuan Sembako ke Pengungsi Banjir di Kecamatan Lapang
Di Tengah Lumpur dan Puing, Jurnalis Hadir Menemani Warga Terdampak Banjir Bandang
Badan Gizi Nasional SPPG Paya Berandang Kembali Beroperasi, Distribusikan Makanan Bergizi Hingga ke Tiga Kecamatan Terdampak Banjir
Pengobatan Massal di Tiga Desa Meurah Mulia Pasca Banjir Aceh Utara
Pemkab Aceh Selatan Pastikan Penanganan Pengungsi Banjir Terkendali, Pemulihan Masuki Tahap Akhir
Distribusi Logistik Diperkuat, Azhari Cage dan Bupati Aceh Utara Tinjau Korban Banjir  Camat Muzakir Dirikan Posko Pengungsian dan Faskes Darurat
Camat Lapang: Distribusi Air Bersih & Perbaikan Listrik Dipercepat untuk Warga Terdampak Banjir
Warga Aceh Utara Desak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Temuan Penting Penyisiran Tim Gabungan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 16:12 WIB

Kapolres Aceh Utara Serahkan Bantuan Sembako ke Pengungsi Banjir di Kecamatan Lapang

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:25 WIB

Di Tengah Lumpur dan Puing, Jurnalis Hadir Menemani Warga Terdampak Banjir Bandang

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:38 WIB

Badan Gizi Nasional SPPG Paya Berandang Kembali Beroperasi, Distribusikan Makanan Bergizi Hingga ke Tiga Kecamatan Terdampak Banjir

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:57 WIB

Pemkab Aceh Selatan Pastikan Penanganan Pengungsi Banjir Terkendali, Pemulihan Masuki Tahap Akhir

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:44 WIB

Distribusi Logistik Diperkuat, Azhari Cage dan Bupati Aceh Utara Tinjau Korban Banjir  Camat Muzakir Dirikan Posko Pengungsian dan Faskes Darurat

Berita Terbaru