Banda Aceh (PN) – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan memaksimalkan pemanfaatan lahan tidur di Provinsi Aceh, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menginstruksikan seluruh Komandan Kodim di jajaran Kodam IM untuk mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam mempercepat pelaksanaan Program Optimalisasi Lahan.
Program ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin (4/12/2023). Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian, meningkatkan produksi, serta mengembalikan swasembada pangan yang pernah dicapai pada tahun 2017, 2019, dan 2020. Fokus utama program adalah mengoptimalkan lahan tidur dan rawa mineral seluas 10 juta hektare untuk mengantisipasi dampak El Niño dan memperkuat sektor pertanian.
Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menekankan bahwa tujuan utama program ini adalah mengolah lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya di sektor pertanian. “Optimalisasi lahan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Babinsa bekerja sama dengan petani, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat. Mereka tidak hanya memberikan pendampingan teknis, tetapi juga terlibat langsung dalam pengelolaan lahan tidur. Babinsa memastikan penggunaan teknologi pertanian yang tepat guna agar produktivitas hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Pangdam IM menjelaskan bahwa program ini telah berjalan di berbagai kabupaten di Aceh, dengan fokus pada lahan potensial yang belum dikelola secara maksimal. “Kami berupaya untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada demi mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tambahnya.
Data hasil Survei Investigasi Desain (SID) yang dilakukan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Malikussaleh (Unimal) bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh serta Kodam IM menunjukkan target luas lahan yang akan dioptimalkan mencapai 11.557,25 hektare. Beberapa kabupaten telah menunjukkan pencapaian signifikan sejak program dimulai pada April 2024. Misalnya, Kodim 0103/Aceh Utara mencapai 100% dari target 2.037 hektare, dan Kodim 0104/Aceh Timur juga terealisasi 100% dari target 2.000 hektare.
Secara keseluruhan, total lahan yang telah dioptimalkan mencapai 10.764,10 hektare dengan pencapaian rata-rata 93,14%. Dari jumlah tersebut, lahan yang sudah ditanami mencapai 11.072,16 hektare.
Dengan sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, Program Optimalisasi Lahan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, khususnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Pada akhirnya, hal ini akan memperkuat ketahanan pangan di Aceh dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kodam Iskandar Muda berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Aceh melalui berbagai program strategis, dengan Babinsa sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan. Sebagai bagian dari tugas pokok TNI, Kodam IM terus mendukung masyarakat melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial, serta membantu mengatasi kesulitan masyarakat.
Kodam Iskandar Muda selalu peduli dengan berbagai persoalan masyarakat, karena menjalankan salah satu tugas pokoknya yaitu melakukan Pembinaan Teritorial. Sesuai motto Pangdam Iskandar Muda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.”