SAPA Tantang Calon Gubernur Aceh Nyatakan Sikap Atasi Masalah Gas Subsidi 3kg

- Penulis

Minggu, 20 Oktober 2024 - 12:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Ketua SAPA Fauzan Adami

Foto : Ketua SAPA Fauzan Adami

Banda Aceh | Pelitanasional.com – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) menantang kedua calon Gubernur Aceh untuk menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi masalah distribusi dan harga gas subsidi 3kg yang masih menjadi persoalan mendasar bagi masyarakat. SAPA menilai isu ini sudah berlangsung lama tanpa adanya penyelesaian yang jelas dari pemerintah.

“Kami menantang kedua calon gubernur Aceh untuk secara terbuka menyatakan sikap mereka. Jika terpilih, mereka harus berjanji untuk segera menyelesaikan masalah gas subsidi 3kg ini. Pangkalan gas 3kg harus dialihkan ke Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap desa agar distribusinya lebih terkontrol dan harga dapat ditekan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami, Minggu (20/10/2024).

Fauzan menilai pemerintah Aceh selama ini belum serius dalam menangani masalah distribusi dan pengawasan harga gas 3kg. Meskipun HET telah ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung, kenyataan di lapangan sering kali berbeda. “Kami belum menemukan pangkalan yang menjual gas sesuai HET. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dari pemerintah. Padahal, gas 3kg adalah kebutuhan pokok, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada subsidi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti praktik permainan harga dan stok gas subsidi yang sudah berlangsung masif. “Pemerintah seharusnya memiliki kontrol penuh atas stok dan harga gas subsidi 3kg karena ini menyangkut kebutuhan vital masyarakat. Namun, kenyataannya sering terjadi kelangkaan yang sengaja diciptakan, harga yang tidak sesuai ketentuan, dan masyarakat yang paling dirugikan,” tambahnya.

SAPA menegaskan bahwa kedua calon gubernur Aceh harus berkomitmen kuat untuk mengatasi persoalan ini. “Selesaikan dulu persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat. Solusi terkait distribusi gas subsidi 3kg harus dimasukkan ke dalam visi dan misi mereka, serta disertai pernyataan sikap yang jelas,” lanjut Fauzan.

SAPA berharap Mualem dan Bustami, sebagai calon gubernur, serius menanggapi tantangan ini dan menunjukkan kepedulian nyata terhadap kebutuhan masyarakat. “Kami menantang mereka untuk berani menyatakan sikap. Jika terpilih, persoalan gas subsidi harus menjadi prioritas utama dan distribusinya dialihkan ke BUMG di setiap desa,” tutup Fauzan.

Sebelumnya, Ketua APDESI Aceh, Muksalmina Asgara, mengaku sangat mendukung usulan SAPA agar distribusi gas elpiji 3 kg dialihkan pengelolaannya ke Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap desa. Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan gas yang sering dikeluhkan masyarakat di berbagai daerah di Aceh.

Muksalmina menyatakan bahwa distribusi gas melalui BUMG akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama dalam hal pengawasan dan penyaluran subsidi yang lebih akurat. Dengan sistem ini, desa dapat lebih mengontrol penyaluran gas subsidi sehingga tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan.

Senada dengan itu, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bireuen, Bahrul M Fazal, juga mendukung langkah ini sebagai solusi untuk mengakhiri polemik distribusi gas elpiji subsidi yang kerap merugikan masyarakat.

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mj Thabari, turut mendesak Pj Gubernur Aceh dan DPRA untuk segera memanggil Pertamina terkait permasalahan distribusi gas LPG 3 kg yang dinilai tidak tepat sasaran. Mereka meminta agar distribusi gas bersubsidi dialihkan ke Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap desa guna memastikan gas tersebut sampai kepada masyarakat yang benar-benar berhak.

Menurut mahasiswa, praktik permainan dalam distribusi gas sangat merugikan masyarakat. Mereka sepakat dengan usulan Ketua SAPA agar gas 3 kg dikelola langsung oleh BUMG di setiap desa. “Stok gas sering habis di pangkalan, dan harga jualnya jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Ini sangat meresahkan. Kami sangat sepakat dengan SAPA, jika distribusi ini dikelola langsung oleh BUMG di setiap desa, proses distribusi akan lebih transparan, tepat sasaran, dan dapat menekan praktik kecurangan yang terjadi di lapangan,” ungkap Mj Thabari.[Ril]

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Aceh Sambut Positif Dialog Baleg DPR RI Soal Revisi UUPA
Mualem Minta Pertamina Bikin Sistem Baru agar BBM Subsidi Aceh Lebih Mudah
Aceh Diincar Investor Tiongkok dan Timur Tengah, Pintu Baru Ekonomi Mulai Terbuka
DPRK Aceh Utara Tutup Masa Persidangan III Tahun 2025
Bupati Mirwan Ingatkan, Program Makan Bergizi Gratis Harus Diawasi Secara Ketat
Perdagangan Obat Keras Ilegal Terbongkar, Tiga Pemuda Jatim Masuk Bui
Langkah Konkret Kemenko Polkam Tingkatkan Indeks Keamanan Laut Nasional
Presiden Tinjau Warga Terdampak Banjir di Bali: Menyapa, Mendengar, dan Memberi Harapan

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 03:16 WIB

Aceh Sambut Positif Dialog Baleg DPR RI Soal Revisi UUPA

Kamis, 23 Oktober 2025 - 03:05 WIB

Mualem Minta Pertamina Bikin Sistem Baru agar BBM Subsidi Aceh Lebih Mudah

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:56 WIB

DPRK Aceh Utara Tutup Masa Persidangan III Tahun 2025

Sabtu, 20 September 2025 - 23:20 WIB

Bupati Mirwan Ingatkan, Program Makan Bergizi Gratis Harus Diawasi Secara Ketat

Rabu, 17 September 2025 - 10:30 WIB

Perdagangan Obat Keras Ilegal Terbongkar, Tiga Pemuda Jatim Masuk Bui

Berita Terbaru

Berita

Aceh Sambut Positif Dialog Baleg DPR RI Soal Revisi UUPA

Kamis, 23 Okt 2025 - 03:16 WIB