PELITANASIONAL.COM | BANDA ACEH – Dua pria berinisial QH (20) dan RA (21) menjalani persidangan di Mahkamah Syar’iyah (MS) Banda Aceh setelah diduga melakukan hubungan sesama jenis (liwath) di toilet Taman Sari, Banda Aceh.
Keduanya sudah dua kali menjalani persidangan. Sidang lanjutan dijadwalkan pada Senin, 14 Juli 2025, dengan agenda pemeriksaan saksi.
“Mengingat kasus tersebut merupakan kasus asusila, maka persidangan dilakukan secara tertutup untuk umum berdasarkan penetapan hakim majelis,” ujar Plh Kepala Seksi Intelijen Kejari Banda Aceh, Putra Masduri, kepada wartawan, seperti dikutip dari Detiksumut.com, Rabu (9/7/2025).
Kasus ini berawal dari laporan masyarakat kepada Satpol PP-Wilayatul Hisbah (WH) Banda Aceh, yang menyebutkan adanya pasangan pria mencurigakan di fasilitas umum tersebut, pada Rabu (16/4) sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat diamankan, keduanya mengaku baru saja selesai melakukan hubungan sesama jenis. Setelah berkas perkara dinyatakan lengkap, penyidik polisi syariah melimpahkan kasus itu ke Kejari Banda Aceh, lalu ke MS Banda Aceh pada 19 Juni 2025.
Sidang perdana digelar pada Selasa, 1 Juli 2025, dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Kedua terdakwa didakwa melanggar Pasal 63 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
“Mereka didakwa dengan Pasal 63 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 terkait perbuatan liwath,” tambah Putra.
Jika terbukti bersalah, keduanya terancam hukuman cambuk sebanyak 100 kali, atau pidana penjara maksimal 100 bulan, atau denda sebanyak-banyaknya 100 gram emas murni. Saat ini, kedua terdakwa ditahan selama proses hukum berlangsung.[]