Aceh Besar Dukung Program BNN Ubah Lahan Rawan Ganja Jadi Kawasan Produktif

PELITANASIONAL.COM | KOTA JANTHO – Bupati Aceh Besar, Syech Muharram Idris, menyatakan dukungan penuh terhadap program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilaksanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, khususnya program Alternative Development untuk mengubah kawasan rawan tanaman ganja di Kecamatan Suka Makmur menjadi kawasan pertanian legal, produktif, dan mandiri.

“Kami menyambut baik program ini. Masih banyak lahan terbengkalai di Aceh Besar. Dengan adanya pembinaan dari BNN, lahan-lahan itu bisa diubah menjadi lahan produktif,” ujar Bupati Muharram saat menghadiri Rapat Kerja Sinergi Program Stakeholder yang digelar oleh BNN RI di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Rabu (16/07/2025).

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada BNN atas pengalihan program penanaman jagung seluas 400 hektar dari Bener Meriah ke Aceh Besar. Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur ini dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah.

“Kalau ini berhasil, InsyaAllah angka pengangguran akan turun. Kami juga sedang mengupayakan panen padi dua kali setahun agar swasembada pangan bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol Drs. Edi Swasono, MM, yang membuka acara secara resmi, menyebut penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data BNN dan BRIN tahun 2023, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,73% atau setara 10.000 orang per 100.000 penduduk usia 15–64 tahun.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa berdasarkan pemetaan tahun 2024–2025, Provinsi Aceh memiliki 80 kawasan rawan narkoba, termasuk lima kabupaten yang teridentifikasi memiliki ladang ganja: Aceh Besar, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Utara, dan Bireuen.

“Khusus Aceh Besar, beberapa gampong yang pernah ditemukan ladang ganja antara lain Gampong Maheng, Mesalee, Lamlung, Meurah, Pulo, Lampanah Leugah, dan Luthu Krueng,” ungkap Brigjen Edi.

Melalui program P4GN, BNN mendorong masyarakat di kawasan rawan untuk beralih menanam tanaman legal seperti jagung. “Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat agar mandiri dan tidak kembali menanam tanaman terlarang,” tambahnya.

Ia mengapresiasi sinergi semua pihak yang telah terlibat dan berharap komitmen ini terus dijaga untuk menjadikan kawasan rawan sebagai wilayah yang produktif dan berkelanjutan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala BNN Aceh, Dandim 0101/KBA, pejabat dari Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan Aceh Besar, Camat Suka Makmur, Keuchik Gampong Luthu, serta jajaran BNN Aceh.

/ JANGAN LEWATKAN

PELITANASIONAL.COM | JAKARTA – Di tengah riuh tudingan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang kini memasuki tahap penyidikan oleh Polda Metro Jaya, Ketua Umum Barisan …

PELITANASIONAL.COM | BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyerahkan Rancangan Qanun (Raqan) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh …

PELITANASIONAL.COM | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan dan Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Aceh menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi Lintas Program dan …

PELITANASIONAL.COM | BANDA ACEH — Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, S.Ag, M.Pd, menekankan pentingnya pendampingan maksimal dalam proses distribusi Bantuan Pangan Beras (BPB), …

/ TERPOPULER

/ ISU TERKINI

#1
#2
#3
#4
#5