Solusi Penanganan Muara Tersumbat dan Banjir, Gagasan Galian C Legal sebagai Jalan Keluar

- Penulis

Selasa, 22 Juli 2025 - 22:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PELITANASIONAL.COM | BANDA ACEH – Politisi PDI Perjuangan, Masady Manggeng, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan di wilayah pesisir dan hilir sungai yang semakin memburuk akibat sedimentasi dan pendangkalan muara. Masalah ini dinilai telah mengganggu ekosistem perairan, menghambat aktivitas nelayan, serta memicu banjir yang merusak lahan pertanian dan mengancam pemukiman warga.

“Sebagai solusi konkret dan berkelanjutan, kami mengusulkan pengelolaan sedimentasi ini melalui kegiatan penambangan Galian C secara legal, terkontrol, dan ramah lingkungan,” ujar Masady pada Senin malam, 21 Juli 2025.

Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya menyasar aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi desa-desa terdampak jika dikelola secara kolektif melalui lembaga lokal seperti Koperasi Merah Putih. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya pemulihan lingkungan sekaligus penguatan ekonomi lokal.

Masady menjelaskan bahwa manfaat strategis dari kegiatan ini antara lain: Membuka aliran muara yang tersumbat, Mengurangi risiko banjir di musim hujan, Mengangkat material pasir dan batu secara terarah dan berizin, Memberikan peluang ekonomi melalui sistem bagi hasil koperasi,

Dan Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), Menciptakan lapangan kerja lokal, Menjadi momentum awal bagi koperasi desa untuk berperan aktif dalam pembangunan, Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

“Kami mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pengawas lingkungan, hingga masyarakat sipil untuk melihat usulan ini secara objektif dan konstruktif. Dengan pengelolaan yang transparan, berbasis data teknis, serta pengawasan ketat dari pemerintah dan masyarakat, kegiatan ini dapat berjalan sesuai aturan dan memberi manfaat luas,” tegasnya.

Masady meyakini pendekatan ini dapat menjadi model baru dalam penanganan banjir dan pemulihan muara—bukan lagi sekadar proyek jangka pendek, melainkan sebuah transformasi ekologis dan ekonomi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.[Ril]

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kapolres Aceh Utara Pimpin Anjangsana HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara
Pemkab Aceh Utara dan PTPN IV Sepakati Pengukuran Ulang HGU Cot Girek, BPN Diminta Percepat Jadwal
Modus Baru Penipuan Lewat Messenger, Pelaku Catut Nama Ketua BRA Aceh
Musda XIII DPD KNPI Aceh Utara, Pemuda Bersatu untuk Aceh Utara Bangkit
MTQ Ketiga Gampong Matang Teungoh: Ajang Pendidikan Qur’ani yang Membina Generasi dan Masyarakat
Presiden Tinjau Warga Terdampak Banjir di Bali: Menyapa, Mendengar, dan Memberi Harapan
Puskesmas Tanah Pasir Optimis Turunkan Stunting, Peran Orang Tua dan Lingkungan Kunci keberhasilan
Camat Lapang Gelar Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 12:13 WIB

Kapolres Aceh Utara Pimpin Anjangsana HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara

Rabu, 17 September 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Aceh Utara dan PTPN IV Sepakati Pengukuran Ulang HGU Cot Girek, BPN Diminta Percepat Jadwal

Minggu, 14 September 2025 - 03:04 WIB

Modus Baru Penipuan Lewat Messenger, Pelaku Catut Nama Ketua BRA Aceh

Minggu, 14 September 2025 - 03:00 WIB

Musda XIII DPD KNPI Aceh Utara, Pemuda Bersatu untuk Aceh Utara Bangkit

Minggu, 14 September 2025 - 02:49 WIB

MTQ Ketiga Gampong Matang Teungoh: Ajang Pendidikan Qur’ani yang Membina Generasi dan Masyarakat

Berita Terbaru