PELITANASIONAL | LHOKSUKON – Dua nelayan asal Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, dilaporkan hilang setelah berangkat melaut sejak Selasa (12/8/2025) dini hari. Hingga Minggu (17/8/2025), enam hari pasca keberangkatan, keduanya belum juga kembali.
Kedua nelayan tersebut ialah Zamzami (36), warga Gampong Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe (yang tinggal di Lhok Puuk), serta Joni Saputra (18), warga asli Lhok Puuk, Seunuddon.
Menurut keterangan saksi, mereka berangkat menggunakan perahu jenis Oskadon pada Selasa sekitar pukul 02.00 WIB dengan tujuan memancing ikan di perairan lepas, sekitar 70 mil dari garis pantai. Namun hingga kini tidak ada kabar mengenai keberadaan mereka.
Panglima Laot Seunuddon, Bakhtiar, menyampaikan bahwa pencarian telah dilakukan sejak Kamis (14/8/2025). Sejumlah nelayan dari Lhok Puuk dan desa sekitar ikut serta melakukan penyisiran. Pada Sabtu malam (16/8/2025) hingga Minggu dini hari, empat unit boat Oskadon diturunkan kembali untuk memperluas pencarian hingga radius 100 mil laut, mendekati perairan perbatasan.
Namun, hasilnya masih nihil.“Pencarian sudah kita lakukan secara maksimal bersama nelayan setempat, tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda. Kami berharap bantuan dari Panglima Laot kabupaten, provinsi, maupun instansi terkait agar informasi ini bisa tersebar lebih luas hingga ke luar Aceh. Keluarga besar masih menunggu dengan harapan keduanya ditemukan dalam kondisi selamat,” ujar Bakhtiar.
Ciri-ciri kapal yang digunakan adalah Oskadon berukuran panjang 7,5 meter, lebar 2,8 meter, bermesin dompeng 35 PK dengan kapasitas dua awak. Kapal ini dikenal warga setempat sebagai sampan anak desa.
Pihak keluarga menuturkan, biasanya Zamzami hanya melaut sekitar 24 jam sebelum kembali. Namun kali ini, sudah hampir sepekan tanpa kabar. Kondisi semakin sulit karena keduanya tidak membawa telepon genggam saat melaut.
Muspika Seunuddon bersama Panglima Laot Kecamatan telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Seunuddon dan diteruskan ke Polres Aceh Utara. Laporan juga sudah sampai kepada Bupati Aceh Utara, Wakil Bupati, Sekda, serta Kepala BPBD Aceh Utara guna penanganan lebih lanjut.
Bakhtiar menambahkan:“Kami berharap semua pihak dapat membantu, termasuk menyebarkan informasi ini. Jika ada nelayan di luar wilayah Aceh yang melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan mereka, segera diinformasikan agar upaya penyelamatan bisa dilakukan secepatnya.