PELITANASIONAL | LHOKSUKON – Sebanyak 192 guru SMA dan SMK di Aceh Utara mengikuti pelatihan komunitas belajar (Kombel) yang digelar Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah Aceh Utara selama empat hari, sejak 19 hingga 22 Agustus 2025.
Kepala Cabdisdik Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan di lima lokasi berbeda dengan pembagian enam kelas, yakni SMAN 1 Syamtalira Bayu (1 kelas), SMAN 1 Samudra (2 kelas), SMAN 3 Putra Bangsa Lhoksukon (1 kelas), SMKN 1 Lhoksukon (1 kelas), serta aula Cabdisdik (1 kelas).
“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru melalui komunitas belajar. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan muncul inovasi pembelajaran yang lebih kreatif dan holistik,” ujar Johan, Jumat (22/8/2025).
Kegiatan ini juga dipantau langsung Kabid SMA PKLK Disdik Aceh, Syarwan Djoni, M.Pd. Sejumlah pemateri dihadirkan, di antaranya Hetti Zuliani, M.Pd., Ph.D., Novana Asniyanti, S.Ps.I, Rika Syufrina, S.Pd., Tabligh Diniyati, M.Pd., Yenni Ernita, S.Si., M.Pd., Wilza Febrizal, S.Pd.I., M.Pd., dan Qusthalani, M.Pd.
Adapun materi yang diberikan mencakup teknik konseling dan motivasi dalam menggerakkan komunitas belajar, tujuh jurus bimbingan konseling bagi wali kelas, pola pikir bertumbuh, perencanaan co-kurikuler dan rencana pembelajaran mendalam (RPM), pemanfaatan artificial intelligence (AI) dalam media pembelajaran, hingga desain pembelajaran inovatif berbasis STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika).
Selain itu, digelar pula pelatihan Koding-KA (Koding dan Kecerdasan Artifisial) yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelaksana Diklat (LPD) PT Jeumpa Kreasi di SMKN 1 Lhoksukon. Pelatihan khusus ini diikuti 23 guru sebagai upaya memperkuat kompetensi digital di era pendidikan berbasis teknologi.
Muhammad Johan menambahkan, komunitas belajar berperan penting dalam memperkuat kolaborasi antar-guru serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif. “Dari kegiatan ini diharapkan lahir budaya belajar bersama yang kolaboratif, menciptakan iklim sekolah yang positif, serta mendorong rasa saling membutuhkan dan tanggung jawab kolektif,” pungkasnya.