PELITANASIONAL | ACEH UTARA –Panen raya jagung kuartal III tahun 2025 kembali digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia. Polres Aceh Utara menjadi salah satu lokasi kegiatan, di mana ratusan warga, petani, aparat TNI–Polri, dan pemerintah daerah berkumpul di lahan jagung Gampong Tanjong Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Sabtu (27/9/2025).
Turut hadir dalam acara itu Wakapolres Aceh Utara Kompol Muhayat Effendie bersama jajaran, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Aceh Utara Erwandi, M.Si, anggota DPRK Aceh Utara Teuku Otman alias Ayah Ot, personel Koramil 14/TJA Kodim 0103/Aceh Utara, serta Kapolsek Tanah Jambo Aye beserta anggota. Panen kali ini juga melibatkan Kelompok Tani Muda Jaya yang diketuai oleh Tgk Fikri, sebagai motor penggerak pertanian jagung di desa setempat.
Dukungan Pemerintah untuk Petani
Dalam sambutannya, Kepala Distan Erwandi menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan petani tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah kabupaten. Diperlukan dukungan lintas level, mulai dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, hingga lembaga pendukung lainnya.
“Ketahanan pangan adalah amanah besar dari pemerintah pusat. Kehadiran Polri melalui program panen raya ini memberi semangat baru bagi petani jagung di Aceh Utara. Kita berharap produksi semakin meningkat dan harga jagung tetap stabil di angka Rp5.500 per kilogram dengan kualitas tertentu,” kata Erwandi.
Ia juga menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak di lapangan. Para penyuluh, kata dia, berperan seperti guru yang mengajarkan inovasi dan pola tanam yang lebih produktif kepada petani.
Polri: Pertanian Bentuk Keamanan Sosial
Kabag SDM Polres Aceh Utara Kompol Dani menambahkan, program penanaman jagung bukan sekadar soal pangan, tetapi juga menyangkut ketahanan sosial. Menurutnya, lahan-lahan yang digarap untuk jagung di kawasan hutan sosial, pesantren, hingga rumah ibadah tidak hanya produktif, tetapi juga menyerap tenaga kerja.
“Kalau masyarakat bekerja, mereka tidak punya waktu memikirkan hal-hal negatif. Pertanian menjadi jalan keluar bagi ekonomi sekaligus benteng keamanan sosial. TNI–Polri bersama pemerintah mendorong masyarakat untuk terus produktif,” ujar Dani.
Ia juga menekankan, kegiatan semacam ini adalah investasi jangka panjang. Dengan lahan produktif dan masyarakat terlibat, peluang terjadinya kriminalitas maupun keresahan sosial dapat ditekan.
Suara Petani: Jagung Jadi Harapan Baru
Ketua Kelompok Tani Muda Jaya, Tgk Fikri, menyampaikan rasa syukur atas panen kali ini. Menurutnya, semangat petani semakin kuat karena adanya dukungan dari Polri, pemerintah, dan para penyuluh.
“Dulu banyak lahan yang terbengkalai, sekarang Alhamdulillah bisa kita manfaatkan untuk jagung. Hasilnya jelas terasa bagi petani. Kami berharap dukungan ini tidak berhenti di panen raya saja, tapi terus berlanjut sampai ke akses pupuk, bibit unggul, dan pasar,” ungkap Tgk Fikri.
Ia juga mengajak para pemuda di desa agar tidak malu bertani. “Bertani itu mulia, bisa memberi makan keluarga bahkan bangsa. Kalau kita serius, jagung bisa menjadi komoditas unggulan Aceh Utara,” tambahnya.
Anggota Dewan Ajak Kembangkan Ekonomi Desa
Anggota DPRK Aceh Utara, Teuku Otman alias Ayah Ot, yang juga putra asli desa setempat, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai jagung dapat menjadi pintu masuk bagi pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
“Dulu dilahan ini menanam durian, jumlahnya ratusan batang. Tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Sekarang dengan jagung, kita melihat peluang nyata. Ke depan, kita juga bisa kembangkan sektor peternakan seperti kandang ayam desa agar Aceh Utara punya basis ekonomi baru,” ujarnya.
Ia mendorong agar ada regulasi dan dukungan dana dari provinsi maupun kabupaten, karena program ekonomi berbasis desa ini tidak bisa berjalan tanpa kerangka anggaran yang jelas.
Gerakan Pangan Murah
Kegiatan panen raya jagung ini juga dirangkai dengan Gerakan Pangan Murah. Polres Aceh Utara menyediakan beras, gula, minyak goreng, dan telur dengan harga terjangkau. Warga tampak antusias membeli kebutuhan pokok, terlebih saat Wakapolres Kompol Muhayat Effendie dan Ayah Ot membagikan langsung minyak goreng serta gula kepada masyarakat.
Menurut warga, kegiatan ini sangat membantu, apalagi harga pangan belakangan cenderung fluktuatif. “Alhamdulillah bisa beli gula dan minyak lebih murah. Semoga sering diadakan,” ujar seorang ibu rumah tangga di sela kegiatan.
Panen Serentak di Seluruh Indonesia
Selain di Aceh Utara, panen raya serentak kuartal III juga digelar oleh Polres Minahasa, Polda Papua, Polda Gorontalo, dan Polda Sulawesi Tengah. Program ini menegaskan komitmen Polri untuk terlibat langsung dalam program ketahanan pangan nasional bersama pemerintah.
Dengan semangat gotong royong, panen raya jagung diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menjaga kestabilan ekonomi di tingkat lokal dan nasional.
Harapan ke Depan
Panen raya jagung di Gampong Tanjong Ara memberi pesan bahwa pangan adalah urusan bersama. Ketika aparat, pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat bergerak bersama, maka cita-cita ketahanan pangan nasional bukan hal yang mustahil.
“Ini bukan sekadar panen, tapi simbol sinergi. Dari Aceh Utara hingga Papua, kita ingin menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi sumber kekuatan bangsa,” pungkas Kompol Muhayat Effendie.