SYDNEY ASTRALIA | PELITA NASIONAL — Dalam kunjungan kenegaraan ke Australia, Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Australia, @AlboMP, menandatangani perjanjian bilateral di bidang keamanan yang bertujuan memperkuat stabilitas kawasan dan meningkatkan ketahanan regional. Penandatanganan tersebut dilakukan di atas Kapal HMAS Canberra, Pangkalan Angkatan Laut Garden Island, Sydney, pada 12 November 2025.
Dalam keterangan pers bersama, kedua pemimpin menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Australia harus berlandaskan persahabatan, kepercayaan, dan saling menghormati. Perjanjian ini mencakup konsultasi rutin mengenai isu keamanan, koordinasi operasi militer, serta latihan bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa Indonesia berkomitmen memperkuat diplomasi keamanan yang konstruktif dan berbasis kemitraan strategis dengan Australia.
Meski Indonesia dan Australia memiliki latar belakang politik dan keamanan regional yang berbeda, penandatanganan perjanjian ini menunjukkan kesepakatan kedua negara untuk menempatkan kepentingan perdamaian di atas perbedaan. Selama beberapa tahun terakhir, dinamika keamanan di kawasan Asia-Pasifik kerap menghadirkan tantangan, termasuk sengketa maritim dan isu terorisme lintas negara. Perjanjian bilateral ini menjadi jawaban konkret untuk mengantisipasi potensi risiko dan memperkuat stabilitas kawasan.
Kerja sama keamanan yang dibangun atas dasar saling percaya dan menghormati hak serta kedaulatan masing-masing negara menjadi contoh diplomasi yang matang. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya membangun hubungan bilateral yang tidak hanya berfokus pada kepentingan strategis, tetapi juga memprioritaskan perdamaian dan kesejahteraan rakyat. Ke depan, kedua negara akan menjalankan konsultasi berkala dan memperluas latihan militer bersama sebagai wujud komitmen nyata.
Meski langkah diplomasi ini positif, para pengamat menyoroti pentingnya implementasi yang konsisten. Koordinasi yang hanya sebatas dokumen perjanjian tanpa tindakan nyata dapat mengurangi efektivitas kerja sama. Latihan bersama dan konsultasi rutin harus diikuti dengan evaluasi berkala serta keterbukaan informasi untuk memastikan kedua negara benar-benar memanfaatkan kerja sama ini demi keamanan regional.
Kapal HMAS Canberra yang digunakan sebagai lokasi keterangan pers bersama menjadi simbol diplomasi maritim dan komitmen strategis kedua negara. Kehadiran kapal perang ini menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Australia tidak hanya di tingkat diplomasi formal, tetapi juga melibatkan kerja sama operasional di bidang militer.
Dengan perjanjian bilateral ini, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk terus menjaga dialog terbuka, memperkuat koordinasi, dan menjalankan latihan bersama secara rutin. Kedua negara menegaskan bahwa persahabatan dan kerja sama yang kokoh menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan keamanan kawasan.
Lokasi & Waktu: Pangkalan Angkatan Laut Garden Island, Sydney, Australia, 12 November 2025.






