ACEH UTARA – Banjir yang melanda Gampong Matang Jurong, Kecamatan Seunuddon, membuat warga menghadapi kesulitan berlapis.
Selain rumah yang terendam, warga kini dihadapkan pada kelangkaan gas LPG 3 kilogram dan sulitnya mendapatkan kayu bakar yang menjadi kebutuhan utama untuk memasak.
Harga gas LPG di wilayah tersebut melonjak hingga Rp22 ribu sampai Rp40 ribu per tabung.
Sementara itu, kayu bakar yang biasanya mudah didapat kini hilang dari peredaran karena banyak titik pengambilan terendam banjir.
Fatimah, salah seorang warga, mengaku kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan memasak. “Kami mau masak pakai kayu bakar pun tidak tahu harus cari ke mana.
Gas pun tidak ada, harus ke tempat lain. Kondisi banjir ini benar-benar membuat hidup semakin susah,” ujarnya kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Pedagang mie, Dewi, juga merasakan dampak langsung kelangkaan gas tersebut.
Ia mengatakan harga gas yang tinggi membuat biaya produksi meningkat.
“Gas untuk memasak mahal dan langka. Jualan jadi susah, pendapatan turun,” keluhnya.
Kelangkaan ini terjadi sejak banjir mulai merendam permukiman pada akhir pekan lalu.
Jalur distribusi terputus dan akses ke lokasi penjualan gas terdekat menjadi sulit dilalui warga.
Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara terkait penyaluran bantuan gas, bila Ageng dan pangkalan menjual Gas di atas harga HET, Maka surat izin akab di cabut
Warga berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan agar kebutuhan dasar tetap terpenuhi di tengah musibah yang melanda Matang Jurong.






