Aceh Utara – Penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara terus digencarkan sejak bencana besar melanda wilayah tersebut pada 26 November 2025.
Sejak hari pertama, pemerintah daerah melalui BPBD, Muspika, dan jajaran kecamatan bergerak cepat menyalurkan logistik ke 11 desa terdampak, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Bantuan yang disalurkan meliputi makanan siap saji, air bersih, selimut, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan.
Selain kerusakan rumah, banjir besar ini menyebabkan sekitar 300 rumah hanyut dan membentuk 20 titik muara baru di berbagai wilayah, semakin memperparah kondisi masyarakat terdampak.
Pada Senin hingga Selasa malam, pemantauan intensif dilakukan ke titik-titik terparah seperti Matang Baroh, Kuala Cangkoi, dan Kuala Kreutoe. Camat Lapang, Muzakir, memimpin langsung tim kecamatan dalam memeriksa kondisi warga, menilai kerusakan hunian, serta memetakan lokasi-lokasi yang masih terisolasi banjir.
Di bawah koordinasinya, pemerintah kecamatan mendirikan posko pengungsian di beberapa titik aman untuk menampung warga yang rumahnya terendam atau mengalami kerusakan berat.
Selain posko, Camat Muzakir juga mendirikan fasilitas kesehatan (faskes) darurat di titik pengungsian. Faskes tersebut memberikan layanan medis dasar bagi warga yang mengalami penyakit kulit, demam, diare, ISPA, serta luka-luka akibat banjir.
Kehadiran faskes darurat menjadi penopang penting bagi warga yang akses kesehatannya terputus akibat tingginya genangan.
Memasuki malam Rabu, distribusi logistik kembali diperkuat ke seluruh desa terdampak agar tidak ada warga yang terlewat.
Pada Kamis, Camat Muzakir turut mendampingi Azhari Cage, Anggota DPD RI asal Aceh, yang meninjau lokasi pengungsian, berdialog dengan masyarakat, serta menyerahkan bantuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban.

Bupati Aceh Utara beberapa terlihat menghapus air mata
Puncak perhatian publik terjadi pada Kamis malam, 4 Desember 2025, ketika Bupati Aceh Utara, H. Ismail Ajalil (Ayahwa), tiba di Kuala Cangkoi.
Bupati menyerahkan bantuan logistik lanjutan, meninjau rumah-rumah warga yang hancur, serta memastikan seluruh posko pengungsian dan faskes darurat berjalan optimal.
Di tengah kesedihan melihat ratusan rumah hanyut dan muara baru yang terbentuk akibat banjir, Ayahwa meneteskan air mata, menandai kepedulian dan rasa duka mendalam terhadap warganya.
Di lokasi, Bupati bahkan menyempatkan diri makan bersama para pengungsi sebagai bentuk dukungan moral dan solidaritas di tengah kondisi sulit.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk terus memperluas posko, memperkuat layanan kesehatan, serta mempercepat proses pemulihan bagi seluruh warga terdampak banjir.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut di beberapa wilayah.






