Banda Aceh (PN) – Dalam upaya mengantisipasi potensi bencana alam di Provinsi Aceh, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M. Tr. (Han), telah memerintahkan kesiapsiagaan penuh Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen TNI AD, khususnya Kodam Iskandar Muda, untuk mendukung upaya tanggap darurat bencana dan memberikan perlindungan bagi masyarakat Aceh.
Pangdam IM menjelaskan bahwa Aceh merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Kesiapsiagaan seluruh komponen, termasuk personel TNI, sangat penting untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat saat bencana terjadi. “Kami selalu siap untuk bergerak cepat membantu masyarakat. PRCPB kami dilatih dengan keterampilan khusus dalam menghadapi berbagai jenis bencana, mulai dari evakuasi korban hingga distribusi bantuan kemanusiaan,” ujar Mayjen Niko Fahrizal.
Personel PRCPB diambil dari satu SSK di setiap Satuan Tempur dan Sat Banpur di jajaran Kodam Iskandar Muda, dan sudah disiagakan untuk diterjunkan kapan pun diperlukan. Pangdam IM juga memastikan kesiapan alat utama sistem persenjataan (alutsista), termasuk kendaraan evakuasi, alat berat untuk membuka akses wilayah terisolasi, dan peralatan komunikasi canggih untuk pemantauan situasi secara real-time di lapangan.
“Kami tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga teknologi dan peralatan canggih untuk mempercepat proses evakuasi dan penyelamatan. Dengan koordinasi yang baik bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya, kami siap melaksanakan upaya tanggap darurat secara maksimal,” tambah Pangdam.
Mayjen Niko Fahrizal juga mengajak masyarakat Aceh untuk selalu waspada dan siaga menghadapi kemungkinan bencana alam. “Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk mengikuti informasi dari pihak berwenang, mematuhi prosedur evakuasi, dan tidak panik. Kebersamaan serta koordinasi yang baik akan meminimalkan dampak dari bencana,” pungkas Pangdam.
Ia juga menegaskan pentingnya kerjasama lintas instansi dalam penanggulangan bencana. Dukungan dari BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat akan membuat upaya penanganan bencana lebih efektif dan tepat sasaran.
“Ini bukan hanya tugas TNI, tetapi tugas kita bersama untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, kita akan mampu menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi,” tutupnya.
Kodam Iskandar Muda akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan siap menindaklanjuti setiap kondisi darurat di wilayah Aceh. Kesiapsiagaan ini merupakan bagian dari tanggung jawab TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam situasi apapun, khususnya dalam penanggulangan bencana alam.
Kodam Iskandar Muda selalu peduli dengan berbagai persoalan masyarakat, melaksanakan Pembinaan Teritorial, serta mengimplementasikan salah satu butir dari 8 Wajib TNI yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. Prajurit Kodam IM harus militan di masa perang dan bermanfaat di masa damai, sesuai motto Pangdam Iskandar Muda: “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.”