ACEH UTARA – Memeriahkan dan Menyambut Hari Guru Nasional (HGN) ke-80 yang jatuh pada 25 November 2025, masyarakat dan dunia pendidikan di Aceh Utara telah merasakan semangat perayaan melalui berbagai kegiatan yang digelar di seluruh Kabupaten.
Peringatan HGN tahun ini menjadi momentum penting untuk menghormati jasa guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah Kabupaten Aceh Utara terhadap pendidikan dan kesejahteraan pendidik.
Seluruh SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Aceh Utara hari ini melaksanakan kegiatan doa dan samadiah bersama, yang digelar serentak.
Kegiatan ini mengusung tema “Aneuk Metuah Meudoa ke Guree”, sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih peserta didik kepada guru yang telah membimbing mereka dengan penuh dedikasi.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd., melalui Surat Edaran resmi, menegaskan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kembali budaya hormat kepada guru, sekaligus memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, tradisi doa dan samadiah ini penting untuk menanamkan rasa syukur, hormat, dan pengakuan terhadap peran guru sebagai pilar pendidikan di Aceh Utara.
Selain doa bersama, rangkaian peringatan HGN ke-80 juga menampilkan lomba Tahfiz Qur’an Juz 30 dan lomba hafalan Asmaul Husna bagi guru, yang dilaksanakan 20 November 2025 di Gedung Pang Lateh, Kota Lhoksukon, oleh PGRI Aceh Utara.
Tema lomba tersebut adalah:
“Terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Profesi Terpercaya, Dinamis, Kuat dan Bermartabat”
” Aceh Utara Bangkit dalam Bingkai Pendidikan yang Berkualitas Bersama Guru yang Bermartabat
Lomba Tahfiz dan Asmaul Husna ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT, sehingga iman dan taqwa guru bertambah dan kualitas hidup peserta didik meningkat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara, Tgk Muhammad Yunus, S.Hi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana memperkuat pendidikan karakter dan nilai keagamaan di Aceh Utara.
Selain itu, Wahyu MB, pengurus DPD AGPAII Aceh Utara, pada 20 November 2025 telah menyelenggarakan Silaturrahmi dan Diskusi Panel Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) MI, SD, SMP, MTS, dan SMA/MA/SMK. Diskusi panel ini menekankan pengajaran yang menanamkan kasih sayang, kepedulian sosial, moral, dan pendidikan karakter, serta mendorong guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Yang dilaksanakan di aula Sekdakab Aceh Utara pada Kamis 20/11/2025.
Peringatan HGN ke-80 juga menjadi momentum bagi pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan pendidik untuk menggabungkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cinta, Sehingga pendidikan berbasis Dayah dapat diintegrasikan ke sekolah formal.
Integrasi ini diharapkan menghasilkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan berlandaskan ajaran Islam, sejalan dengan visi dan misi Bupati Aceh Utara, yaitu “Aceh Utara Bangkit, Sejahtera, Bermartabat, dan Berkelanjutan”.
Sejalan dengan program Meligou Panglima, seluruh kegiatan HGN ini mendukung pembangunan Aceh Utara melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, kesejahteraan guru, serta penguatan karakter dan moral peserta didik.
Program ini menekankan pengembangan pendidikan yang berkualitas, pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan penguatan nilai-nilai agama serta budaya lokal, sehingga pendidikan di Aceh Utara tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berbasis nilai-nilai moral dan keagamaan.
HGN ke-80 juga menjadi momen bagi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara untuk menepati janji politik Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa), dan Wakil Bupati Tarmizi Payang, yaitu pembayaran insentif guru dan pimpinan Dayah selama 12 bulan penuh.
Sebelumnya, pembayaran hanya dilakukan tujuh bulan dalam setahun. Langkah ini menjadi kabar gembira bagi ribuan guru dan pimpinan Dayah, yang selama ini menjadi pilar utama dalam pembinaan generasi muda Aceh Utara.
Pelaksana Tugas Sekda Kabupaten Aceh Utara, Jamaludin, S.Sos., M.Pd, menegaskan bahwa realisasi insentif penuh ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap dedikasi guru dan pimpinan Dayah, sekaligus mendukung kualitas pendidikan keagamaan di daerah tersebut.
Guru dan pimpinan Dayah diminta segera menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tahap sebelumnya agar pencairan insentif dapat diproses tepat waktu.
Seluruh rangkaian kegiatan doa, lomba, diskusi panel, dan realisasi insentif ini mencerminkan komitmen Pemerintah kabupaten Aceh Utara dalam menegakkan pendidikan berkualitas dan bermartabat, sesuai dengan tema HGN:
“Aceh Utara Bangkit dalam Bingkai Pendidikan yang Berkualitas Bersama Guru yang Bermartabat”.
Dengan kegiatan yang menyeluruh ini, HGN ke-80 di Aceh Utara tidak hanya akan menjadi momen selebrasi, tetapi juga memperkuat peran guru dalam membangun karakter, moral, dan spiritual peserta didik, mendukung visi Aceh Utara Bangkit, dan menegaskan dedikasi pemerintah untuk kesejahteraan pendidik dan kualitas pendidikan di daerah.






