Aceh Utara — Banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Utara meninggalkan dampak kerusakan parah pada pemukiman warga. Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari para camat, hingga Kamis (4/12/2025) tercatat 27.023 unit rumah terdampak dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan.
Data menyebutkan 11.516 rumah mengalami rusak berat, 4.989 rusak sedang, dan 10.594 rusak ringan. Sejumlah kecamatan juga masih belum menyampaikan laporan lengkap akibat akses yang terputus dan proses pendataan yang belum rampung.
Kerusakan Terparah di Tanah Jambo Aye dan Langkahan
Kecamatan Tanah Jambo Aye menjadi wilayah dengan kerusakan terparah, mencatat 8.646 unit rumah terdampak, terdiri dari 4.014 rusak berat, 2.471 rusak sedang, dan 2.161 rusak ringan.
Disusul Kecamatan Langkahan dengan total 4.913 unit rumah rusak, termasuk 4.523 rusak berat.
Kecamatan Dewantara juga melaporkan kerusakan signifikan sebanyak 6.121 unit rumah.
Sementara Kecamatan Muara Batu mencatat 1.655 rumah terdampak dengan 485 rusak berat, 415 rusak sedang, dan 755 rusak ringan.
Beberapa Kecamatan Belum Melaporkan Data
Sejumlah kecamatan tercatat belum mengirimkan data, yaitu:
- Baktiya
- Nisam Antara
- Simpang Keuramat
- Tanah Luas
- Tanah Pasir
- Syamtalira Aron
- Cot Girek
Kondisi ini disebabkan medan yang sulit dijangkau, banyaknya wilayah yang masih tergenang, serta proses pendataan yang belum tuntas. Wilayah Lain Juga Mengalami Dampak Serius, Beberapa kecamatan lain yang melaporkan kerusakan antara lain:
- Seunuddon: 1.227 rumah terdampak
- Sawang: 2.382 rumah
- Samudera: 93 rumah
- Matangkuli: 82 rumah
- Nibong: 295 rumah
- Lhoksukon: 121 rumah
- Syamtalira Bayu: 268 rumah
- Meurah Mulia: 768 rumah
- Geuredong Pase: 51 rumah
- Kuta Makmur: 49 rumah
Pemerintah Masih Lakukan Penanganan Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Aceh Utara bersama TNI, Polri, dan pihak kecamatan terus melakukan evakuasi, pendataan, serta distribusi bantuan bagi warga terdampak.
Pemerintah daerah sebelumnya juga telah menyatakan status tidak mampu menangani darurat bencana kepada pemerintah pusat untuk mempercepat mobilisasi bantuan nasional.
Proses verifikasi data kerusakan rumah diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan, mengingat sebagian wilayah masih sulit diakses.






