Jakarta (PN) – Bareskrim Polri telah membongkar sindikat judi online yang dikendalikan oleh warga negara China. Perputaran uang dalam kasus ini mencapai Rp 685 miliar.
Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, mengungkapkan bahwa pihaknya mulai mengungkap situs judi online SLOT8278 pada 1 Oktober. Situs ini memiliki server yang beroperasi di China.
“Selain beroperasi di Indonesia, situs ini juga menjangkau pasar di negara-negara Asia lainnya seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Vietnam. Namun, secara aktif menargetkan pasar Indonesia dengan jumlah pemain mencapai 85 ribu orang,” kata Himawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Himawan menjelaskan bahwa modus operandi yang digunakan adalah memanfaatkan penyedia jasa pembayaran dan rekening bank yang berada di Indonesia untuk melakukan deposit dan withdraw.
“Situs ini menarik pemain dari Indonesia dengan menawarkan berbagai jenis permainan judi daring, antara lain Fortune Tiger, Magic Whale, Domino Poker, Gate of Olympus, Tembak Ikan, dan permainan judi daring lainnya,” terangnya.
“Para pelaku juga membuat aplikasi untuk menghubungkan deposit dan withdraw dari penyedia jasa pembayaran ke situs judi yang beroperasi di China,” tambah Himawan.
Dari pengungkapan ini, Polri telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, termasuk satu warga negara asing dan enam warga negara Indonesia. Berikut adalah identitas dan peran para tersangka:
- QF, WNA China, sebagai direktur penyedia jasa pembayaran
- RA, sebagai direktur utama penyedia jasa pembayaran
- IMM, sebagai komisaris dan legal penyedia jasa pembayaran
- AF, sebagai chief operating officer dan manajemen bisnis penyedia jasa pembayaran
- FH, sebagai finance atau manajemen keuangan penyedia jasa pembayaran
- RAP, sebagai operator aplikasi penyedia jasa pembayaran
- HG, sebagai operator aplikasi penyedia jasa pembayaran
Himawan menjelaskan bahwa situs SLOT8278 telah beroperasi sejak September 2022, dengan perputaran uang mencapai Rp 685 miliar.
“Perputaran uang yang terdeteksi mencapai Rp 685.500.000.000. Barang bukti yang diamankan antara lain 17 unit ponsel, 3 unit laptop, 1 unit iPad, 3 unit token salah satu bank, 1 unit token bank, serta pengajuan pemblokiran 5 rekening, dan uang tunai sebesar Rp 6.055.000.000,” kata Himawan.
Sumber : Detik.com