PELITANASIONAL | JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan lima strategi utama yang harus dijalankan Indonesia untuk menjadi bangsa yang tangguh dan siap menghadapi masa depan. Pernyataan ini disampaikan pada forum Endgame Town Hall, Sabtu (20/9/2025), yang dipandu Gita Wirjawan.
Menurut Menko AHY, kunci ketahanan (resilience) dan daya saing (competitiveness) Indonesia terletak pada penguatan kualitas sumber daya manusia, transformasi digital, pembangunan infrastruktur hijau, ekonomi inklusif, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Kalau di antara kita ada yang sering merasa bingung atau khawatir dengan dinamika dunia saat ini, tidak masalah karena kita tidak sendirian. Tapi saya optimistis Indonesia mampu mengubah tantangan menjadi peluang,” ujar Menko AHY.
Lima strategi utama yang ia paparkan mencakup:
1. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan adaptif dan keterampilan masa depan.
2. Transformasi digital dan inovasi untuk mendorong efisiensi dan daya saing global.
3. Pembangunan infrastruktur hijau yang tangguh menghadapi krisis iklim dan bencana.
4. Ekonomi inklusif yang menciptakan lapangan kerja luas dan merata.
5. Tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Menko AHY menekankan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton di kancah global. “Indonesia harus memposisikan diri sebagai pemain yang relevan di panggung dunia. Bonus demografi, posisi strategis di Indo-Pasifik, dan kekayaan sumber daya alam adalah modal besar bangsa ini, tetapi kualitas SDM dan kepemimpinan transformatif akan menentukan arah Indonesia ke depan,” ujarnya.
Forum ini dihadiri sejumlah tokoh inspiratif seperti Thomas Lembong, Mahfud MD, Dee Lestari, Maudy Ayunda, dan Marty Natalegawa, serta jajaran Kemenko Infrastruktur termasuk Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Perumahan dan Sarana Prasarana Permukiman, Ronny Hutahayan; Staf Khusus Menteri, Agust Jovan Latuconsina; dan Merry Riana.
SP-302/INFRA/HUMAS/IX/2025Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan