JAKARTA | PELITA NASIONAL – Mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan di penghujung tahun 2025, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan langkah kesiapsiagaan nasional secara terpadu. Sebanyak 5.755 unit alat berat dan ribuan personel siaga bencana disiapkan di seluruh Indonesia guna menghadapi ancaman banjir, longsor, dan genangan air.
Berdasarkan laporan BMKG, selama tiga bulan terakhir terjadi peningkatan signifikan curah hujan di berbagai wilayah. Pada Agustus 2025, intensitas hujan masih tergolong rendah (14,52%) hingga menengah (63,51%). Namun pada September dan Oktober 2025, meningkat ke kategori menengah (61,69% dan 69,45%) hingga tinggi (26,19% dan 23,29%). Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko bencana pada sejumlah daerah rawan.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa seluruh jajaran telah menyiapkan anggaran tanggap darurat, kendaraan evakuasi, serta Disaster Relief Unit (DRU) di berbagai lokasi strategis. “Jika diperlukan, kami akan membangun posko banjir di titik-titik rawan agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” ujar Dody, Kamis (6/11/2025).
Direktorat Jenderal Bina Marga telah menyiapkan Wheel Loader, Grader, Excavator, Dump Truck, Jack Hammer, Chainsaw, hingga Truck Crane untuk mempercepat pemulihan jalan terdampak longsor. Sementara Direktorat Jenderal Cipta Karya menyiapkan Mobil Tangki Air, Mobil Toilet, Tenda Darurat, hingga fasilitas air bersih dan sanitasi untuk kebutuhan darurat korban bencana.
“Kami terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, BMKG, TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan seluruh wilayah siap menghadapi cuaca ekstrem. Sinergi antarinstansi menjadi kunci dalam menjaga keselamatan masyarakat,” tegas Dody.
Program ini menjadi bagian dari semangat “Setahun Bekerja, Bergerak, Berdampak” dalam menjalankan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan infrastruktur nasional menghadapi bencana.






