Aceh Utara, (PN) – Dinas Kesehatan Aceh Utara melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program gizi yang telah dilaksanakan di berbagai kecamatan di wilayahnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan program gizi yang berjalan dapat mencapai target yang telah ditetapkan, serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi di lapangan.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MKM, menyatakan bahwa monev ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
“Kami perlu memastikan bahwa intervensi gizi yang dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, dan pemantauan tumbuh kembang anak, dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan,” ujar Amir.
Kegiatan monev Ini melibatkan tim dari berbagai sektor, termasuk ahli gizi, petugas puskesmas, dan kader posyandu. Mereka turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi pelaksanaan program, mengumpulkan data dari masyarakat, serta memberikan pendampingan teknis kepada petugas kesehatan setempat.
Salah satu fokus utama monev ini adalah program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dengan gizi kurang dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Selain itu, tim juga menilai efektivitas kegiatan penyuluhan gizi di masyarakat, yang selama ini menjadi salah satu komponen penting dalam upaya pencegahan stunting.
Hasil dari monitoring dan evaluasi ini akan dianalisis secara menyeluruh untuk kemudian dijadikan dasar perbaikan dan penguatan program gizi di masa mendatang. Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap, melalui monev ini, mereka dapat meningkatkan kinerja program sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi peningkatan status gizi masyarakat. [ADV]