Masyarakat Minta Pemerintah Jangan Tutup Mata Atas Kelangkaan Gas LPG di Wilayah Timur Aceh Utara

- Penulis

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara (PN)– Warga di wilayah timur Aceh Utara mengeluhkan kelangkaan gas LPG bersubsidi yang terus terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini memicu keresahan di kalangan masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada gas LPG untuk aktivitas sehari-hari.

Kelangkaan gas LPG ukuran 3 kg yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama golongan ekonomi rendah, menyebabkan harga di pasaran melonjak drastis. Beberapa warga mengaku terpaksa membeli dengan harga lebih dari Rp 30.000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Salah seorang warga, Mita (39), yang sehari-hari berjualan gorengan, mengaku kewalahan dengan sulitnya mendapatkan gas LPG. “Sudah sepekan ini kami susah sekali mendapatkan gas LPG, kalau pun ada, harganya mahal sekali. Ini sangat memberatkan kami yang usaha kecil,” ujarnya.

Masyarakat meminta pemerintah daerah, terutama Pemkab Aceh Utara, untuk segera turun tangan mengatasi kelangkaan ini. Mereka berharap adanya solusi jangka pendek dan jangka panjang, serta pengawasan ketat terhadap distribusi LPG bersubsidi agar tepat sasaran.

“Kami minta Pemkab jangan tutup mata dengan masalah ini. Jika dibiarkan, dampaknya akan luas, terutama bagi usaha kecil yang bergantung pada gas LPG ini,” ungkap Murni (35), seorang ibu rumah tangga yang juga merasa terdampak.

Pihak pemerintah daerah sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan tersebut. Namun, masyarakat berharap Pemkab segera melakukan langkah konkret, seperti menambah pasokan atau memperbaiki distribusi agar kelangkaan gas LPG ini dapat segera teratasi.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prajurit TNI Dirikan Tenda Darurat BNPB untuk Korban Banjir di Gampong Kreung Lingka, Langkahan
Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!
ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar
Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka
Video TikTok Ungkap Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk, Padang
Muspika Paya Bakong Tegaskan Bendungan Keureuto Aman, PT Brantas Abipraya Pastikan Longsor Tak Ganggu Struktur Bendungan
Mengapa Jembatan Darurat Teupin Redeup, Bireun – Lhokseumawe Lambat Selesai
Korban Banjir Aceh Tamiang Butuh Papan dan Perlengkapan Sekolah
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 19:59 WIB

Prajurit TNI Dirikan Tenda Darurat BNPB untuk Korban Banjir di Gampong Kreung Lingka, Langkahan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:55 WIB

Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:55 WIB

ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:36 WIB

Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka

Senin, 15 Desember 2025 - 01:33 WIB

Video TikTok Ungkap Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk, Padang

Berita Terbaru