Aceh Utara | pelitanasional.com – Kebakaran hebat menghanguskan satu unit rumah semi permanen milik Muhammad Dani dan Nurekawati di Gampong Kito, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, satu keluarga yang terdiri dari empat jiwa kehilangan tempat tinggal.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun seluruh isi rumah hangus terbakar. Keluarga korban kini mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Respons Cepat Petugas Damkar
Informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Aceh Utara menyebutkan, petugas menerima laporan pukul 14.02 WIB dan satu unit mobil pemadam dari Pos Landeng dikerahkan ke lokasi. Petugas tiba sekitar pukul 14.17 WIB dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 16.20 WIB.
“Respon time sekitar 15 menit. Api berhasil dipadamkan dan situasi saat ini sudah kondusif,” demikian keterangan resmi BPBD yang diterima redaksi.
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp160 Juta
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun dugaan awal mengarah pada korsleting listrik. Total kerugian materiil ditaksir mencapai Rp160 juta.
Keluarga korban terdiri dari pasangan suami istri dengan dua anak perempuan yang masih balita. Muhammad Dani diketahui berprofesi sebagai petani, sementara istrinya, Nurekawati, adalah tenaga bakti di Puskesmas Nibong, Kecamatan Samudera.
Bantuan Masa Panik Sudah Disalurkan
Kepala Pelaksana Harian BPBD Aceh Utara, Fauzan, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan masa panik kepada korban.
“Kami turut prihatin atas musibah ini dan berharap keluarga yang tertimpa musibah diberi ketabahan. Semoga bantuan lanjutan dapat segera diterima,” ujarnya.
Penanganan Pascabencana Diharapkan Berkelanjutan
Warga sekitar turut menyampaikan harapan agar selain bantuan darurat, pemerintah juga dapat membantu pemulihan jangka panjang, terutama dalam hal kebutuhan tempat tinggal yang layak.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya listrik di lingkungan rumah tangga, serta perlunya sistem penanggulangan bencana yang tidak hanya responsif di lapangan, tetapi juga mendukung pemulihan korban secara menyeluruh.