Mualem akan lapor Ke Prabowo Bahas Dana Abadi Rp 1,5 Triliun untuk Eks-Kombatan GAM

Pelitanasional.com, BANDA ACEH – Di hadapan ribuan undangan dan tokoh masyarakat yang memadati Balai Meuseuraya Aceh (BMA) pada Jumat (15/8/2025), Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem melontarkan usulan besar yang langsung mengundang perhatian membentuk dana abadi triliunan rupiah khusus untuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Usulan itu disampaikan bertepatan dengan peringatan 20 tahun perdamaian Aceh, momen refleksi yang penuh emosi dan harapan. “Kalau menanam sawit, kita perlu enam sampai tujuh tahun untuk memanen. Dengan dana abadi, manfaatnya bisa langsung dirasakan,” tegas Mualem, disambut riuh tepuk tangan.

Triliunan di Luar APBA

Mualem mengusulkan dana tersebut tidak bercampur dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), melainkan dikelola terpisah dan fokus 100% untuk pemberdayaan eks-kombatan. Mulai dari pelatihan keterampilan, modal usaha, hingga program ekonomi produktif.

“Kalau bisa, kita minta maksimal. Minimal Rp 1 triliun,” ujarnya lugas. Ia bahkan menyebut angka idealnya berada di kisaran Rp 1,5 triliun.

Jaminan Stabilitas Politik

Pengamat menilai, ide ini bukan hanya soal uang, tapi juga strategi menjaga stabilitas pascaperdamaian. Dana abadi dinilai bisa menjadi jaminan nyata integrasi mantan kombatan, sekaligus memperkuat posisi politik Aceh dalam kerangka desentralisasi asimetris yang diatur dalam UUPA.

Mualem mengaku akan menemui langsung Presiden Prabowo Subianto usai HUT ke-80 RI untuk membahas teknisnya. “Insya Allah dalam waktu dekat. Kita memahami beliau masih punya agenda padat pasca 17 Agustus,” katanya.

Pesan Tegas Janji Helsinki Harus Tuntas

Selain dana abadi, Mualem menyinggung hal yang tak kalah penting: masih banyak poin MoU Helsinki 2005 yang belum terpenuhi. “Dua puluh tahun sudah berlalu, tapi janji itu belum semuanya tuntas. Kami minta pemerintah pusat menepati komitmen,” ujarnya.

Dampak Ekonomi

Jika terealisasi, dana abadi Rp 1–1,5 triliun diprediksi jadi stimulus besar untuk ekonomi Aceh. Sektor UMKM, pertanian, dan perikanan akan hidup, lapangan kerja baru tercipta, dan ketergantungan pada dana transfer pusat bisa dikurangi.

Ekonom menyarankan pembentukan badan pengelola independen yang melibatkan pemerintah, eks-kombatan, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk memastikan transparansi.

Usulan ini kini jadi bola panas. Tinggal menunggu, apakah Presiden Prabowo akan menyambut atau membiarkannya menguap seperti janji-janji yang sudah terlalu lama ditunggu rakyat Aceh.

/ JANGAN LEWATKAN

Pelitanasional.com, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, seluruh masyarakat diajak untuk hadir dan merasakan kemeriahan Karnaval Kemerdekaan pada Minggu, 17 …

Pelitanasional.com, Kutacane, 16 Agustus 2025 – Suasana penuh keceriaan menyelimuti Lapangan Pemuda, Desa Gumpang Jaya, Kecamatan Babussalam. Ribuan pelajar dan pegawai pemerintah tumpah ruah mengikuti …

Pelitanasional.com, Meulaboh – Semangat kemerdekaan terasa begitu kuat di jantung Kota Meulaboh, Sabtu pagi (16/8/2025). Ribuan anak Taman Kanak-Kanak dari seluruh Aceh Barat turun ke …

Pelitanasional.com, Jakarta, 16 Agustus 2025 – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak masyarakat untuk lebih aktif menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun laporan dugaan pelanggaran pelayanan publik melalui …

/ TERPOPULER

/ ISU TERKINI

#1
#2
#3
#4
#5