Petani Cot Girek Terancam Rugi Ganda, Harga Gabah Anjlok di Tengah Serangan Wereng

- Penulis

Selasa, 2 September 2025 - 21:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PELITANASIONAL | ACEH UTARA – Petani di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, kembali menghadapi masa sulit. Selain ancaman gagal panen akibat serangan hama wereng, mereka juga dihantui turunnya harga gabah kering yang belum terkendali.

Pantauan di lapangan, Selasa (2/9/2025), hamparan sawah yang sebelumnya hijau kini tampak menguning, batang padi menghitam, dan sebagian roboh sebelum dipanen. Bulir padi pun banyak yang kosong sehingga hasil panen diperkirakan jauh dari target.

“Sejak awal tanam, padi kami sudah diganggu hama. Disemprot obat pun tidak tertolong. Sekarang paling parah, padinya kering padahal sebentar lagi panen,” ujar Syahrul, petani Cot Girek.

Keluhan serupa disampaikan M. Reza Vahlepi. Menurutnya, musim tanam kali ini menjadi yang terberat karena serangan hama wereng disertai tikus dan burung. Di sisi lain, biaya produksi meningkat akibat mahalnya pupuk dan pestisida.

“Kalau kondisi seperti ini terus, kami bukan hanya gagal panen, tapi juga rugi besar. Modal sudah habis, harga pupuk mahal, sementara harga gabah dikhawatirkan jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram,” kata Vahlepi.

Sebelumnya, harga gabah kering di Aceh Utara sempat mencapai Rp7.000 per kilogram. Namun, petani Cot Girek khawatir harga jual semakin ditekan di lapangan, meski pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah kering sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Kami minta pemerintah memastikan harga sesuai ketetapan sampai ke tingkat petani. Jangan biarkan permainan harga di bawah merugikan kami yang sudah susah karena hama,” tegas Syahrul.

Selain kepastian harga, petani Cot Girek berharap pemerintah membuka akses asuransi pertanian agar mereka memiliki jaminan saat gagal panen. Mereka juga meminta penyuluhan rutin, subsidi pupuk dan pestisida, serta pemantauan intensif terhadap serangan hama wereng.

Serangan wereng yang melanda Cot Girek disebut menjadi salah satu penyebab turunnya produktivitas beras di Aceh Utara. Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan melalui langkah konkret, baik dengan menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani maupun menekan dampak serangan hama.

“Kalau harga gabah bisa dijaga stabil, setidaknya kerugian petani bisa ditekan. Jangan sampai dibiarkan, karena pangan daerah juga bergantung pada hasil sawah ini,” pungkas Vahlepi.(*)

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

ADACOFFEE di Simpang Landeng, Spot Nongkrong Baru Dekat Kantor DPRK Aceh Utara
Badan Gizi Nasional SPPG Paya Beurandang Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 kepada Presiden Prabowo Subianto
Eks Kombatan GAM Pidie Bongkar Dugaan Mafia Proyek, Desak KPK Turun Tangan
Kementrian PU dan DPR RI Dukung Pengembangan SPAM Langkahan
HUT TNI Ke 80, Kapolres Aceh Tengah Beri Kejutan Nasi Tumpeng
Forbina Desak Aparat Tindak Pelaku Perusakan Tambang di Krueng Woyla
Hasanuddin, S.Sos Kembali Terpilih Pimpin Gampong Ranto Panyang untuk Periode Kedua
Surat Himbauan Dibagikan, Polres Aceh Tengah Awasi Penyaluran BBM Subsidi

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 01:17 WIB

ADACOFFEE di Simpang Landeng, Spot Nongkrong Baru Dekat Kantor DPRK Aceh Utara

Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Badan Gizi Nasional SPPG Paya Beurandang Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 kepada Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:35 WIB

Eks Kombatan GAM Pidie Bongkar Dugaan Mafia Proyek, Desak KPK Turun Tangan

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:33 WIB

Kementrian PU dan DPR RI Dukung Pengembangan SPAM Langkahan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 12:56 WIB

HUT TNI Ke 80, Kapolres Aceh Tengah Beri Kejutan Nasi Tumpeng

Berita Terbaru