Mendesak! Puskesmas Lapang Butuh Ruang Rawat Inap, Ribuan Warga Aceh Utara Terancam

- Penulis

Rabu, 3 September 2025 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PELITANASIONAL | ACEH UTARA – Ribuan warga Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, mendesak pemerintah segera membangun ruang rawat inap di Puskesmas Lapang. Dengan jumlah penduduk mencapai 9.316 jiwa, termasuk 8.373 peserta BPJS, masyarakat hanya mengandalkan pelayanan kesehatan tanpa fasilitas rawatan.

Kepala Puskesmas Lapang, Mastuti, SKM, MKM, mengakui pasien tetap diterima meski tidak ada ruang rawat inap.

“Pasien tetap kita layani, tapi kalau membutuhkan perawatan lanjutan harus dirujuk ke rumah sakit, karena memang puskesmas kita tidak punya ruang rawatan,” katanya, Rabu (3/9).

Kondisi ini dinilai sangat membahayakan. Jarak menuju rumah sakit atau puskesmas rawatan terdekat cukup jauh, sehingga pasien darurat berisiko terlambat mendapatkan penanganan medis.

Seorang tenaga medis mengungkapkan, UGD Puskesmas Lapang hanya memiliki tiga bed.

“Pasien demam tinggi atau sesak napas bisa dirawat sementara di UGD sampai lima jam. Kalau pasien masuk beruntun, kami kewalahan. Pernah satu ambulans terpaksa mengangkut dua pasien sekaligus ke rumah sakit daerah. Belum lagi pasien dari santri Dayah Waled Lapang yang juga banyak berobat ke sini,” ungkapnya.

Masyarakat pun mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjamin hak dasar kesehatan. Mereka menilai pembangunan ruang rawat inap di Puskesmas Lapang bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan sudah menjadi keharusan mendesak demi menyelamatkan nyawa hampir 10 ribu jiwa.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Transparansi Diduga Dilanggar, Pengelolaan Barang dan Jasa PT PIM Dipertanyakan Publik
Bocornya Pendapatan Aset Eks PT. Aron, Penegak Hukum Diminta Panggil Dalang Mafia Aset Negara
ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar
Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka
Harga Gas LPG 3 kg Melonjak, Warga Terpaksa Bayar di Muka dan Tunggu 3 Hari Paska Banjir
Muspika Paya Bakong Tegaskan Bendungan Keureuto Aman, PT Brantas Abipraya Pastikan Longsor Tak Ganggu Struktur Bendungan
Mengapa Jembatan Darurat Teupin Redeup, Bireun – Lhokseumawe Lambat Selesai
Disdikbud dan PGRI Aceh Utara Salurkan Bantuan untuk Guru Terdampak Banjir di Muara Batu
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 22:12 WIB

Transparansi Diduga Dilanggar, Pengelolaan Barang dan Jasa PT PIM Dipertanyakan Publik

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:43 WIB

Bocornya Pendapatan Aset Eks PT. Aron, Penegak Hukum Diminta Panggil Dalang Mafia Aset Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:55 WIB

ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:36 WIB

Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka

Senin, 15 Desember 2025 - 01:51 WIB

Harga Gas LPG 3 kg Melonjak, Warga Terpaksa Bayar di Muka dan Tunggu 3 Hari Paska Banjir

Berita Terbaru