PELITANASIONAL | ACEH UTARA – Ribuan warga Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, mendesak pemerintah segera membangun ruang rawat inap di Puskesmas Lapang. Dengan jumlah penduduk mencapai 9.316 jiwa, termasuk 8.373 peserta BPJS, masyarakat hanya mengandalkan pelayanan kesehatan tanpa fasilitas rawatan.
Kepala Puskesmas Lapang, Mastuti, SKM, MKM, mengakui pasien tetap diterima meski tidak ada ruang rawat inap.
“Pasien tetap kita layani, tapi kalau membutuhkan perawatan lanjutan harus dirujuk ke rumah sakit, karena memang puskesmas kita tidak punya ruang rawatan,” katanya, Rabu (3/9).
Kondisi ini dinilai sangat membahayakan. Jarak menuju rumah sakit atau puskesmas rawatan terdekat cukup jauh, sehingga pasien darurat berisiko terlambat mendapatkan penanganan medis.
Seorang tenaga medis mengungkapkan, UGD Puskesmas Lapang hanya memiliki tiga bed.
“Pasien demam tinggi atau sesak napas bisa dirawat sementara di UGD sampai lima jam. Kalau pasien masuk beruntun, kami kewalahan. Pernah satu ambulans terpaksa mengangkut dua pasien sekaligus ke rumah sakit daerah. Belum lagi pasien dari santri Dayah Waled Lapang yang juga banyak berobat ke sini,” ungkapnya.
Masyarakat pun mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjamin hak dasar kesehatan. Mereka menilai pembangunan ruang rawat inap di Puskesmas Lapang bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan sudah menjadi keharusan mendesak demi menyelamatkan nyawa hampir 10 ribu jiwa.