PELITANASIONAL | ACEH UTARA – Ketua Tenaga Bakti Sukarela (TBS) Kabupaten Aceh Utara, M. Yasir, menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian, doa, dan perjuangan untuk ribuan tenaga bakti sukarela (non ASN) yang selama ini mengabdi tanpa kepastian status.
“Atas nama seluruh tenaga bakti sukarela yang tersebar di 32 puskesmas Aceh Utara, saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil (Ayahwa), Wakil Bupati Tarmizi (Payang), DPRK Aceh Utara, DPRA, serta DPRI yang telah mendengar dan memperjuangkan suara kami,” ujar M. Yasir penuh rasa syukur.
Ucapan itu semakin kuat setelah Bupati Aceh Utara secara resmi mengirimkan surat bernomor 800/1525/2025 tertanggal 12 September 2025 kepada Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, berisi usulan agar 2.323 tenaga bakti sukarela yang tidak lulus seleksi CPNS dapat diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu.
“Teristimewa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Ayahwa yang dengan keberanian dan ketulusan hatinya telah memperjuangkan kami melalui surat resmi kepada pemerintah pusat. Langkah ini adalah bukti nyata bahwa beliau berdiri di garda terdepan untuk nasib kami,” tegas M. Yasir.
Tak kalah penting, ucapan terima kasih teristimewa juga ditujukan kepada H. Uma, anggota DPD RI asal Aceh, yang selama ini tak henti-hentinya menyuarakan aspirasi tenaga bakti sukarela hingga ke tingkat nasional. “Tanpa perjuangan beliau di Senayan, suara kami mungkin tidak akan pernah terdengar sejauh ini. Kami merasa benar-benar diperhatikan,” tambahnya.
Selain itu, M. Yasir juga menyampaikan penghargaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, yang selalu membina para tenaga bakti sukarela, serta Kepala BKPSDM Aceh Utara yang ikut memberikan ruang perjuangan dalam aspek kebijakan dan administrasi.
Ia mengisahkan bagaimana para tenaga bakti sukarela selama ini bekerja tanpa mengenal waktu. Dari desa hingga pelosok, mereka tetap melayani masyarakat meski dengan keterbatasan kesejahteraan. “Kami bertahan karena sadar, pelayanan kesehatan tidak boleh berhenti. Tapi di sisi lain, kami juga manusia yang ingin kepastian untuk keluarga dan masa depan,” ucapnya lirih.
Menutup pernyataannya, M. Yasir menegaskan bahwa perhatian dari Bupati, DPRK, DPRA, DPRI, Dinas Kesehatan, BKPSDM, hingga tokoh Aceh di Senayan adalah cahaya harapan bagi mereka. “Kami percaya perjuangan ini tidak akan sia-sia. Semoga Allah meridai langkah mulia Bapak Bupati Ayahwa dan H. Uma, serta semua pihak yang telah bersama kami,” pungkasnya.