Langkahan, Aceh Utara – Rabu, 10 Desember 2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Utara kembali menunjukkan kepedulian sosial terhadap korban banjir dan longsor yang telah melanda Kecamatan Langkahan sejak 26 November 2025.
Sejumlah gampong masih terdampak hingga hari ini, termasuk Gampong Rumoh Rayeuk, yang menjadi salah satu wilayah paling parah akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sungai di kawasan tersebut.
Pada Rabu siang, tim PGRI Aceh Utara dipimpin oleh Husaini, Bendahara PGRI kabupaten, menyerahkan bantuan darurat berupa paket sembako, air mineral, perlengkapan harian, dan makanan siap saji kepada warga Rumoh Rayeuk.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Husaini mengatakan: “Musibah ini sudah berlangsung sejak 26 November, dan banyak warga masih bertahan dalam kondisi sulit. Sebagai bagian dari masyarakat, guru juga memiliki tanggung jawab moral untuk membantu. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Rumoh Rayeuk.”
Ia menambahkan bahwa PGRI dan Disdikbud Aceh Utara terus menjalin koordinasi dengan para kepala sekolah dan aparatur gampong untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan mendesak warga.
“Kami terus menerima laporan soal kebutuhan air bersih, makanan, dan perlengkapan tidur. Ini bantuan tahap awal, dan PGRI siap menyalurkan bantuan lanjutan bila kondisi belum membaik,” ujar Husaini.
Salah seorang warga masyarakat Rumoh Rayeuk menyampaikan terima kasih atas kepedulian Disdikbud dan PGRI Aceh Utara. Ia berharap bantuan semacam ini dapat menjangkau gampong lain di Kecamatan Langkahan yang juga terdampak banjir dan longsor.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak 26 November 2025 telah mengakibatkan puluhan rumah terendam, lahan pertanian rusak, akses jalan terputus, serta memaksa ratusan warga mengungsi ke lokasi-lokasi aman.
Disdikbud dan PGRI Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan dan mendistribusikan bantuan tambahan jika diperlukan.






