Komnas HAM Kecam KKB Bunuh Nakes di Pegunungan Bintang: Tindakan Keji!

- Penulis

Sabtu, 18 September 2021 - 04:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menjadi korban penganiayaan, pelecehan, hingga pembunuhan. Tindakan keji itu diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Tablo.

Komnas HAM menyatakan duka mendalam terhadap korban. Seorang perawat bernama Gabriela Meilan (22) tewas dalam peristiwa tersebut dan seorang dokter Geral Sukoi (28) masih dilaporkan hilang.

“Kami turut berduka secara mendalam atas terjadinya peristiwa di Kiwirok ini,” kata Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Amiruddin Al-Rahab, Sabtu (18/9/2021).

Penyerangan terhadap nakes itu terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9) lalu. Selain itu setidaknya ada lima orang nakes yang mengalami luka.

Komnas HAM juga mengecam tindakan tersebut dan meminta aparat penegak hukum menindak para pelaku.

“Tindakan orang-orang yang disebut KKB itu adalah kejahatan yang keji dan melanggar hukum di RI ini. Oleh karena itu, aparat hukum berwenang 100% menindak mereka,” tambahnya.

Dia mengatakan pelaku kejahatan tersebut harus ditindak aparat penegak hukum demi melindungi HAM tiap warga negara. Komnas HAM menyatakan akan memantau prosesnya.

“Yang menjamin keamanan itu aparat keamanan. Komnas melakukan pemantauan dan menjalankan komunikasi agar proses penegakan hukum bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Serangan tersebut dilancarkan KKB dua hari berturut-turut di awal pekan ini. Selain menyerang nakes, kelompok kriminal bersenjata (KKB) juga membakar fasilitas umum (fasum).

Serangan dilakukan KKB di dua distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, yakni Distrik Kiwirok dan Distrik Okhika. Serangan dilancarkan dalam dua hari berderet, yakni Senin-Selasa (13-14/9).

Bangunan sekolah, kantor bank, barak tinggal nakes, hingga rumah dokter dan guru di dua distrik tersebut dibakar.

KKB menyerang nakes di Distrik Kiwirok pada Senin (13/9) pagi. Diketahui, ada 11 orang nakes yang bekerja di Puskesmas Kiwirok.

Sebanyak 8 orang nakes berhasil mengamankan diri di Pos TNI Kiwirok. Saat ini 1 orang nakes masih dilaporkan hilang.

IDI Kecam Aksi Keji KKB

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Papua mengecam aksi keji KKB. Mereka meminta jaminan keamanan dan keselamatan untuk setiap nakes demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh Papua.

“Kami meminta kepada pemerintah daerah provinsi Papua beserta TNI-Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua,” kata Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear, SpB(K), dikutip dari siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (17/9).

Mereka menyatakan berkurangnya nakes dapat berdampak terhadap masyarakat Papua yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“(Kami) juga meminta kepada pemerintah provinsi Papua melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kotamadya/Kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas. Kami juga berharap kejadian serupa tidak lagi berulang sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa ada tekanan maupun rasa takut,” sambungnya.

Sebagai penghormatan kepada Gabriella Meilani, pada Kamis (16/9) IDI Papua bersama dengan 250 nakes menggelar aksi long march mengelilingi jalan protokol di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Para nakes memasang pita hitam seraya menyalakan 1.000 lilin di sepanjang jalan sebagai tanda duka.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prabowo Subianto: Kekuasaan Bukan Tujuan, Melainkan Alat untuk Berbuat Baik
Bunda Salma: Kasus PT BMU Harus Dikawal Secara Transparan dan Proporsional
Kementerian PU Optimalkan Bendung Wampu Dukung Konversi Lahan Sawit ke Pertanian di Langkat
Pertama di Aceh, RSU Cut Meutia Gunakan Mobil Listrik Khusus Pasien
Presiden Lantik Komite Percepatan Reformasi Polri di Istana Negara
ANTISIPASI CUACA EKSTREM AKHIR 2025, KEMENTERIAN PU MOBILISASI 5.755 ALAT BERAT DAN RIBUAN PERSONEL SIAGA BENCANA
Kejari Tanjung Perak Sita Rp70 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Kolam Pelabuhan
Pemerintah Percepat Pembangunan Kampung Nelayan dan Pengembangan Budidaya Perikanan Nasional
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 21:59 WIB

Prabowo Subianto: Kekuasaan Bukan Tujuan, Melainkan Alat untuk Berbuat Baik

Sabtu, 8 November 2025 - 21:47 WIB

Bunda Salma: Kasus PT BMU Harus Dikawal Secara Transparan dan Proporsional

Sabtu, 8 November 2025 - 19:37 WIB

Kementerian PU Optimalkan Bendung Wampu Dukung Konversi Lahan Sawit ke Pertanian di Langkat

Jumat, 7 November 2025 - 22:45 WIB

Pertama di Aceh, RSU Cut Meutia Gunakan Mobil Listrik Khusus Pasien

Jumat, 7 November 2025 - 00:21 WIB

ANTISIPASI CUACA EKSTREM AKHIR 2025, KEMENTERIAN PU MOBILISASI 5.755 ALAT BERAT DAN RIBUAN PERSONEL SIAGA BENCANA

Berita Terbaru