Aceh Utara (PN) — Hujan deras yang mengguyur kawasan Aceh Utara menyebabkan banjir besar di tiga kecamatan, yaitu Matangkuli, Tanah Luas, dan Pirak Timu. Banjir ini dipicu oleh luapan Sungai Keureutoe, merendam ribuan rumah dan memaksa warga mengungsi.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun banyak akses jalan yang terputus. Di Kecamatan Matangkuli, banjir merendam 22 desa dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Sebanyak 1.128 Kepala Keluarga (KK) atau 4.389 jiwa terdampak dan harus mengungsi. Desa-desa yang terdampak di antaranya Leubok Pirak, Pante Pirak, Ceubrek Pirak, Beuringen Pirak, dan lainnya.
Di Kecamatan Tanah Luas, tiga desa mengalami dampak banjir, yakni Desa Serba Jaman, Tanjong Mesjid, dan Rayeuk Kuta, dengan total 65 KK atau 160 jiwa yang terdampak.
Sementara itu, di Kecamatan Pirak Timu, banjir juga melanda 15 desa, menyebabkan 117 KK atau 3.677 jiwa harus mengungsi. Desa-desa terdampak termasuk Rayeuk Pange, Leupe, Bungong, dan Kruek Pirak.
Para pengungsi saat ini ditempatkan di sejumlah lokasi penampungan, seperti di Meunasah Gampong Tanjong Tgk Ali, Posko Gampong Hagu, dan Gedung Pengungsian Gampong Lawang.
Evakuasi dan Penyaluran Bantuan Darurat
Tim Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Aceh Utara bergerak cepat mengevakuasi warga yang terdampak dan membawa mereka ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Aceh Utara, di bawah pimpinan Iskandar, S.STP., M.S.P., turut memberikan bantuan darurat kepada para pengungsi. Bantuan tersebut mencakup beras 400 kilogram, 30 paket Famili Kids, 20 lembar tenda gulung, 40 lembar selimut, dan 48 liter minyak goreng. Penyaluran bantuan ini dilakukan di posko pengungsian Kecamatan Matangkuli.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus memantau kondisi lapangan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi banjir susulan masih mungkin terjadi jika curah hujan tetap tinggi.[]