PELITANASIONAL.COM | JAKARTA — Gubernur Aceh Muzakir Manaf memperkuat upaya percepatan investasi dari negara-negara Timur Tengah ke Aceh melalui dialog diplomatik dan forum investasi yang digelar di Emirati House, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 5 Juli 2025.
Dialog tersebut diinisiasi oleh Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan turut dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat, yakni Duta Besar Bahrain Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Duta Besar Yordania Sudqi Attallah Al Omoush, serta Duta Besar Palestina Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun. Hadir pula Duta Besar Bosnia Armin Limo dan Duta Besar Bulgaria Tanya Dimitrova.
“Kita berikhtiar membangun sinergi investasi yang berkelanjutan dari negara-negara Timur Tengah untuk percepatan dan perluasan investasi di Aceh,” tegas Gubernur Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati rencana kunjungan khusus dari para duta besar dan sejumlah investor Timur Tengah ke Aceh, yang dijadwalkan paling cepat pada Oktober 2025.
Mualem mengungkapkan bahwa salah satu sektor prioritas yang ditawarkan adalah pengembangan industri pariwisata halal berikut infrastrukturnya. Pemerintah Aceh akan memfasilitasi langsung investasi ini di lapangan, termasuk di empat pulau di Aceh Singkil, wilayah Sabang, dan sejumlah lokasi strategis lainnya.
“Konsep yang kita dorong adalah Halal Tourism Industrial Estates yang modern, berstandar global, namun tetap berbasis nilai-nilai pariwisata halal,” jelasnya.
Selain sektor pariwisata, Gubernur Aceh juga menekankan pentingnya pembangunan industri halal lainnya seperti parfum, perikanan, pertanian, dan berbagai industri berbasis sumber daya alam yang melimpah di Aceh.
“Investasi di Aceh tidak hanya soal migas. Kita bicara pembangunan industri nyata yang langsung berdampak pada sektor riil dan ekonomi masyarakat,” ujar Mualem.
Ia juga menyatakan bahwa Pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk memastikan rencana investasi dari Timur Tengah tidak sekadar menjadi wacana, tetapi benar-benar terealisasi dalam waktu dekat.
“Kita melihat keseriusan dari para duta besar untuk datang langsung ke Aceh dan meninjau potensi yang bisa segera dikembangkan,” tambahnya.
Menutup dialog, Mualem turut menawarkan peluang investasi strategis lainnya, yakni pembangunan infrastruktur terowongan Geurutee, yang dinilai sangat penting untuk konektivitas dan pengembangan wilayah barat-selatan Aceh.
Dalam forum tersebut, Gubernur Aceh didampingi oleh tim khusus yang dibentuk untuk memfasilitasi kemitraan investasi dengan negara-negara Timur Tengah.[Ril]