Harga Gas LPG 3 kg Melonjak, Warga Terpaksa Bayar di Muka dan Tunggu 3 Hari Paska Banjir

- Penulis

Senin, 15 Desember 2025 - 01:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen, Aceh Pasca banjir besar yang melanda Kabupaten Bireuen, harga gas LPG 3 kg di sejumlah pangkalan tembus Rp60.000–65.000 per tabung, jauh di atas harga normal sebelum bencana. Lonjakan harga ini membuat warga semakin terbebani, apalagi kebutuhan memasak sehari-hari menjadi mendesak pasca banjir.

Warga setempat mengeluhkan mekanisme baru yang diterapkan pangkalan, di mana mereka harus membawa tabung kosong dan menyetor uang di muka sebelum gas dapat diserahkan. Jika mekanisme ini tidak dipatuhi, warga tidak akan mendapatkan tabung LPG 3 kg sama sekali. Praktik ini dianggap memberatkan, apalagi dalam situasi darurat pasca bencana.

Selain itu, distribusi LPG juga terhambat akibat putusnya jembatan penghubung di jalan Medan–Banda Aceh–Medan, sehingga pengiriman dari daerah lain terlambat. Akibatnya, gas baru bisa sampai ke tangan warga setelah menunggu hingga tiga hari. Banyak warga terpaksa mencari alternatif memasak dengan kayu bakar atau bahan seadanya karena tidak memiliki gas.

“Harus setor dulu baru dapat, tapi gasnya baru datang tiga hari kemudian. Kami jadi kesulitan memasak untuk anak-anak,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai pengawasan distribusi LPG saat darurat bencana dan peran pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan energi rumah tangga bagi warga terdampak. Praktik pangkalan yang mewajibkan pembayaran di muka serta keterlambatan distribusi akibat infrastruktur putus dianggap memberatkan dan tidak manusiawi, terutama bagi masyarakat yang tengah menghadapi situasi kritis.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Muspika Paya Bakong Tegaskan Bendungan Keureuto Aman, PT Brantas Abipraya Pastikan Longsor Tak Ganggu Struktur Bendungan
Mengapa Jembatan Darurat Teupin Redeup, Bireun – Lhokseumawe Lambat Selesai
Disdikbud dan PGRI Aceh Utara Salurkan Bantuan untuk Guru Terdampak Banjir di Muara Batu
Korban Banjir Aceh Tamiang Butuh Papan dan Perlengkapan Sekolah
FTA Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir Aceh di Bireuen
Menko Pangan Turun ke Lokasi Banjir Lapang, Ayahwa Dorong Bantuan Hunian Sementara
Akses Darat Terputus, Bantuan ke Alur Jambu Aceh Tamiang Mendesak Disalurkan via Helikopter
Warga Tamiang Memohon Pemda Segera Salurkan Bantuan ke Tiga Desa Terdampak Banjir
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 01:51 WIB

Harga Gas LPG 3 kg Melonjak, Warga Terpaksa Bayar di Muka dan Tunggu 3 Hari Paska Banjir

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:23 WIB

Muspika Paya Bakong Tegaskan Bendungan Keureuto Aman, PT Brantas Abipraya Pastikan Longsor Tak Ganggu Struktur Bendungan

Minggu, 14 Desember 2025 - 20:51 WIB

Mengapa Jembatan Darurat Teupin Redeup, Bireun – Lhokseumawe Lambat Selesai

Minggu, 14 Desember 2025 - 20:41 WIB

Disdikbud dan PGRI Aceh Utara Salurkan Bantuan untuk Guru Terdampak Banjir di Muara Batu

Minggu, 14 Desember 2025 - 16:08 WIB

FTA Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir Aceh di Bireuen

Berita Terbaru