Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!

- Penulis

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bener Meriah – Rakyat Kabupaten Bener Meriah sudah dihantam banjir bandang dan longsor, kini mereka harus menghadapi “bencana baru” harga kebutuhan pokok yang meroket tak terkendali.

Gas elpiji 3 kilogram, yang seharusnya dibanderol Rp 25 ribu, kini dijual Rp 150–170 ribu per tabung.

Fenomena ini menegaskan bahwa bencana di daerah ini tidak hanya soal alam, tapi juga soal kelangkaan dan ketidakadilan ekonomi.

Ironisnya, saat rakyat tertekan oleh harga melonjak, harga hasil pertanian justru anjlok.

Cabai dan tomat petani dijual murah, sedangkan gas melon melambung. Rakyat penghasil kopi arabika ini semakin terjepit, seolah dipaksa memilih antara makan dan memasak.

Aini, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Bukit, menegaskan, “Kami korban bencana, seharusnya mendapat perhatian.

Tapi kenyataannya harga kebutuhan pokok selangit, kami seperti dijadikan sapi perahan di tengah musibah.”

Pemerintah daerah, yang mengaku memberikan subsidi angkutan logistik, sepertinya hanya piawai membuat klaim di media.

Nyatanya, rakyat tetap menanggung beban harga fantastis. Apakah subsidi itu hanya untuk foto-foto dan liputan media, sementara rakyat tetap menderita?

Pedagang dadakan di Simpang Tiga Redelong pun tampak “bebas” menjual gas seharga Rp 150–170 ribu.

Kontrol harga? Keberpihakan pada rakyat? Sepertinya konsep itu hanya hadir di papan kebijakan, bukan di kenyataan.

Bencana alam saja sudah cukup menghantam. Jangan sampai bencana ekonomi yang diciptakan sendiri menambah penderitaan rakyat.

Warga menuntut aksi nyata kontrol harga, jaminan pasokan, dan perhatian sungguh-sungguh, bukan sekadar klaim manis di media.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel pelitanasional.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wabup Aceh Utara Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Sawang Didampingi Lembaga Kemanusiaan
Transparansi Diduga Dilanggar, Pengelolaan Barang dan Jasa PT PIM Dipertanyakan Publik
Bocornya Pendapatan Aset Eks PT. Aron, Penegak Hukum Diminta Panggil Dalang Mafia Aset Negara
ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar
Pascabanjir di Kabupaten Bener Meriah, Warga Keluhkan Sembako dan Gas LPG Langka
Kepedulian Masyarakat Gampong Blang Bidok dan Anggota Dewan untuk Warga Terdampak Banjir
Harga Gas LPG 3 kg Melonjak, Warga Terpaksa Bayar di Muka dan Tunggu 3 Hari Paska Banjir
Video TikTok Ungkap Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk, Padang
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:55 WIB

Gas Melon Rp 170 Ribu, Bencana di Bener Meriah Tak Hanya dari Alam, Tapi dari Harga!

Sabtu, 20 Desember 2025 - 20:41 WIB

Wabup Aceh Utara Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Sawang Didampingi Lembaga Kemanusiaan

Rabu, 17 Desember 2025 - 22:12 WIB

Transparansi Diduga Dilanggar, Pengelolaan Barang dan Jasa PT PIM Dipertanyakan Publik

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:43 WIB

Bocornya Pendapatan Aset Eks PT. Aron, Penegak Hukum Diminta Panggil Dalang Mafia Aset Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:55 WIB

ATM BSI di Lhoksukon Belum Berfungsi Pasca Banjir Besar

Berita Terbaru