Haji Uma, Tokoh Aceh yang Banyak Diperagakan Saat Karnaval HUT RI ke-80

PELITANASIONAL | BANDA ACEH – Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 berlangsung meriah di seluruh penjuru Serambi Mekah. Karnaval budaya dan parade rakyat menjadi salah satu momen yang paling dinantikan masyarakat untuk mengekspresikan kreativitas, rasa cinta tanah air, serta penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang berjasa dan dekat dengan kehidupan rakyat.

Di Aceh, ada satu sosok yang menarik perhatian karena banyak diperagakan oleh peserta karnaval, yaitu Haji Uma, atau yang memiliki nama asli Sudirman. Tokoh ini bukan hanya dikenal sebagai anggota DPD RI asal Aceh, tetapi juga sebagai seniman, budayawan, dan pejuang aspirasi rakyat kecil yang kiprahnya melekat kuat dalam ingatan masyarakat.

Sosok Haji Uma di Mata Masyarakat

Haji Uma mulai dikenal luas sejak aktif dalam dunia seni dan budaya Aceh, khususnya melalui hikayat, seuramo, dan sandiwara berbahasa Aceh. Melalui medium ini, ia kerap menyampaikan kritik sosial, pesan moral, serta suara rakyat dengan gaya yang sederhana, humoris, dan menyentuh hati. Dari sinilah namanya meroket dan menjadi bagian dari identitas kultural masyarakat Aceh.

Tidak berhenti di dunia seni, Haji Uma kemudian melangkah ke ranah politik dengan terpilih sebagai anggota DPD RI. Di Senayan, ia tetap konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat Aceh, terutama mereka yang berasal dari kalangan bawah. Suaranya lantang, caranya blak-blakan, namun selalu disampaikan dengan nuansa khas Aceh yang membuat rakyat merasa dekat dengannya.

Mengapa Haji Uma Banyak Diperagakan di Karnaval?

Pada karnaval HUT RI ke-80, banyak peserta memilih menirukan gaya dan penampilan Haji Uma. Hal ini bukanlah kebetulan, melainkan cerminan bahwa ia telah menjadi ikon rakyat Aceh. Ada beberapa alasan utama mengapa sosok ini begitu populer untuk diperagakan:

Kedekatan dengan rakyat kecil – Haji Uma dianggap sebagai “suara orang kecil” yang berani menyuarakan apa adanya.

Ikon budaya Aceh – Penampilannya yang khas dengan kopiah hitam, pakaian sederhana, dan bahasa Aceh membuatnya mudah dikenali.

Sosok kritis namun jenaka – Melalui gaya bertuturnya yang penuh humor, ia mampu menyampaikan kritik dengan cara yang disukai masyarakat.

Representasi aspirasi Aceh – Dalam perayaan kemerdekaan, masyarakat ingin menunjukkan bahwa perjuangan tokoh lokal juga bagian dari narasi nasional.

Penampilan Haji Uma di Karnaval

Dalam pawai dan karnaval, peserta yang memperagakan Haji Uma biasanya tampil dengan atribut khas:

* Kopiah Putih yang melekat sebagai identitas     dirinya.

* Busana Putih yang sederhana namun penuh makna.

* Kain Redak di Leher menandakan Khas Aceh

* Parang (Golok) Di beberapa daerah, parang dipakai dalam upacara adat sebagai lambang keberanian, ketegasan, dan kemandirian.

* Sepeda Ontel gaya Khas haji Uma dalam film Empang Breuh

* Parodi hikayat atau pantun Aceh, yang dibawakan dengan gaya lantang khas Haji Uma.

Kadang disertai dengan simbol rakyat kecil seperti alat tani atau properti sederhana, untuk menegaskan kedekatannya dengan kehidupan masyarakat.

Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan refleksi sosial. Melalui figur Haji Uma, masyarakat diajak untuk mengingat kembali pentingnya tokoh yang mampu menyuarakan kepentingan rakyat di ruang-ruang formal, sekaligus menjaga budaya daerah agar tetap hidup.

Simbol Perpaduan Budaya dan Politik

Haji Uma bukan sekadar seorang politisi. Ia adalah simbol bagaimana budaya dan politik dapat berpadu demi membela rakyat. Dengan latar belakangnya sebagai seniman dan budayawan, ia mampu menempatkan diri di tengah masyarakat sebagai tokoh yang membumi, tidak berjarak, dan selalu hadir dengan gaya sederhana.

Kehadiran peraga Haji Uma di karnaval HUT RI ke-80 menjadi pengingat bahwa tokoh-tokoh lokal memiliki tempat istimewa dalam perjalanan bangsa. Mereka bukan hanya bagian dari sejarah Aceh, tetapi juga bagian dari mozaik besar Indonesia.

/ JANGAN LEWATKAN

PELITANASIONAL | JAKARTA | Polda Metro Jaya melalui Direktorat Lalu Lintas mengungkap kronologi kecelakaan tunggal mobil Lamborghini di ruas Tol Tangerang pada Minggu (17/8/2025). Peristiwa …

PELITANASIONAL | BANDA ACEH – Personel Polsek Baitussalam, Polresta Banda Aceh, berhasil menangkap dua tersangka pencurian berinisial ZF (31) dan MK (42) kurang dari 24 …

PELITANASIONAL | BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia, Polwan Polda Aceh menggelar bakti sosial dengan …

PELITANASIONAL | BENGKULU – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan Ditreskrimsus, Selasa (19/8/2025) pagi. Kegiatan ini dipimpin …

/ TERPOPULER

/ ISU TERKINI

#1
#2
#3
#4
#5