Aceh Utara (PN) – Penampilan Dua Grup Rapai Dabus pada malam puncak Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI) Ke 79 mampu menghipnotis ribuan penonton yang berkunjung kelapangan Koramil 14/TJA, Sabtu Malam (17/8/2024).
Grup Rapai Dabus yang ditampilkan tersebut, dari Sanggar Seni Ranup Kuneng Oen Asal Desa Seuneubok Doe dibawah binaan Keuchik Jamaluddin yang di pimpin oleh Syeh Ishak Ganto. Serta, Grup Rapai Aceh Bintang Timu dari Gampong Matang Raya, di bawah binaan Keuchik Muarif yang dipimpin oleh Syekh Tgk Zulkifli Muhammad. Kedua Grup Rapai itu berasal dari Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.
Muarif selaku pembina Grup Rapai Bintang Timu juga sekaligus Kepala Desa (Keuchik) Gampong Matang Raya mengatakan, grup rapai bintang timu merupakan warisan keuneubah leluhur yang pernah termasyhur pada masanya dan sempat vakum karna tidak ada yang urus. Namun, kita bangkitkan lagi dan Alhamdulillah sudah dua tahun lebih berdiri kembali Grup Rapai Bintang Timur ini.
Sementara Jamaluddin mengatakan, sanggar seni Rapai Daboh “Ranup Kuneng Oen” sudah dikenal oleh masyarakat diluar Aceh Utara, karna sudah beberapa kali tampil keluar daerah meskipun masih didalam Provinsi Aceh.
“Kita akan terus membina dan memberi bimbingan untuk terus memajukan Seni Budaya ini, karena ini merupakan tradisi peninggalan yang dinobatkan dalam sejarah bahwa daboh ini asli berasal dari Aceh Utara yaitu Panton Labu. Pungkas Keuchik Deunubok Dhoe.
Perlu diketahui, Tradisi daboh merupakan salah satu seni pertunjukan yang memperlihatkan kesaktian seseorang yang kebal terhadap senjata tajam.
Rapai Daboh ini merupakan kesenian yang di bawakan oleh salah satu ulama Aceh yakni Syekh Abdur Rauf sebagai pemimpin Rapai (Rebana) dan ia bersama temannya yaitu Syekh Abdul Kadir Zailani sebagai pemimpin pencaksilat di Aceh sekitar abad ke-7 tepatnya waktu pertama kali masuknya islam ke Nanggroe Aceh Darussalam. Seni ini asli berasal dari Panton Labu, Aceh Utara.